Sidoarjo – Mengawali tahun 2025, Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda mencetak sejarah dengan keberhasilan mencetak Instruktur Pilot pertama untuk pesawat latih Piper Archery TNI Angkatan Laut (TNI AL). Ini menjadi momen membanggakan bagi korps penerbang TNI AL dalam memperkuat sumber daya manusia di bidang kedirgantaraan.
Pada Jumat (3/1/2025), Penerbang Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 melaksanakan Terbang Latihan Instruktur di Apron Shelter Pesawat Skuadron Udara 200. Latihan ini menggunakan pesawat latih Piper Archery DX dan menjadi tahap akhir evaluasi bagi Lettu Laut (P) Adi Nugroho.
Instruktur senior, Kapten Laut (P) Omega Toranaga, memimpin latihan ini dengan ketat untuk memastikan kemampuan maksimal sang calon instruktur. Dalam sesi ini, Lettu Laut (P) Adi Nugroho diuji kemampuannya melakukan penerbangan dan pendaratan dengan presisi tinggi.
Setelah mendarat dengan baik dan aman, Lettu Laut (P) Adi Nugroho dinyatakan lulus sebagai Instruktur Pilot Pesawat Latih dengan kualifikasi Rating Pesawat Piper Archer 28-181 DX. Keberhasilannya menandai langkah penting dalam regenerasi instruktur penerbang di lingkungan TNI AL.
Komitmen Wing Udara 2 dalam Meningkatkan Profesionalisme
Komandan Wing Udara 2, Kolonel Laut (P) Adam, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak pilot muda TNI AL yang tidak hanya handal tetapi juga profesional dalam menjalankan tugas menjaga wilayah udara Indonesia.
“Lettu Laut (P) Adi Nugroho resmi menjadi instruktur pilot yang akan melatih penerbang lain menggunakan pesawat Piper Archery DX dengan prioritas utama pada keselamatan. Ini merupakan langkah penting untuk menjamin keberlanjutan kompetensi penerbang TNI AL,” ujar Kolonel Adam.
Ia menambahkan bahwa kesiapan seorang instruktur sangat penting dalam mendukung regenerasi dan peningkatan keahlian para penerbang muda TNI AL. “Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Wing Udara 2 untuk terus meningkatkan kemampuan personel, sejalan dengan tugas TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Nusantara,” jelasnya.
Langkah Strategis dalam Regenerasi Penerbang TNI AL
Pencapaian ini tidak hanya berpengaruh pada individu tetapi juga pada keberlanjutan misi besar TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara. Sebagai bagian dari upaya regenerasi, kehadiran instruktur baru ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan Wing Udara 2 dalam mencetak penerbang muda yang kompeten.
Menurut Kolonel Adam, instruktur penerbang memiliki peran krusial dalam memastikan para penerbang muda mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar operasional dan keselamatan penerbangan. Dengan demikian, regenerasi personel di lingkungan penerbangan TNI AL dapat berjalan secara berkesinambungan.
“Dengan hadirnya instruktur baru ini, kami optimis bahwa regenerasi pilot TNI AL akan semakin kuat dan solid. Ini adalah wujud nyata dari investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia, yang sangat penting untuk mempertahankan keunggulan dan profesionalisme TNI AL,” tegasnya.
Pesawat Piper Archery: Platform Pelatihan Modern
Pesawat Piper Archery DX yang digunakan dalam pelatihan ini merupakan salah satu jenis pesawat latih modern yang dioperasikan oleh TNI AL. Pesawat ini dirancang untuk memberikan pengalaman penerbangan yang optimal bagi para calon penerbang, terutama dalam hal manuver dan efisiensi pelatihan.
Kualifikasi Rating Pesawat Piper Archery 28-181 DX yang diperoleh Lettu Laut (P) Adi Nugroho menegaskan kemampuannya dalam mengoperasikan pesawat tersebut. Sebagai instruktur, ia akan bertanggung jawab melatih dan membimbing generasi penerbang berikutnya agar mampu memenuhi standar operasional TNI AL.
Meningkatkan Kesiapan Operasional TNI AL
Keberhasilan Wing Udara 2 mencetak instruktur pilot baru juga mencerminkan kesiapan operasional TNI AL dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan regenerasi penerbang yang terus berjalan, TNI AL dapat memastikan bahwa kebutuhan personel kedirgantaraan selalu terpenuhi.
“Kegiatan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan kemampuan TNI AL dalam mengoperasikan armada udaranya. Kami berkomitmen untuk terus mencetak penerbang-penerbang yang tidak hanya handal secara teknis tetapi juga memiliki mentalitas yang tangguh,” pungkas Kolonel Adam.
Momen Bersejarah bagi Wing Udara 2
Momen bersejarah ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda. Sebagai unit yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelatihan penerbang TNI AL, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Wing Udara 2 memiliki sistem pelatihan yang efektif dan berstandar tinggi.
Ke depan, Wing Udara 2 berencana memperluas program pelatihannya untuk mencetak lebih banyak instruktur pilot, sehingga dapat mendukung kebutuhan operasional TNI AL di seluruh Indonesia. Dengan begitu, misi TNI AL untuk menjaga kedaulatan negara di udara dapat terus dijalankan dengan optimal.
Keberhasilan Wing Udara 2 mencetak Instruktur Pilot pertama untuk pesawat Piper Archery DX menandai langkah maju dalam regenerasi penerbang TNI AL. Dengan komitmen kuat terhadap profesionalisme dan keselamatan, TNI AL terus memperkuat perannya dalam menjaga kedaulatan langit Nusantara. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa investasi dalam sumber daya manusia adalah kunci keberlanjutan dan keunggulan institusi militer.