Bontang – Tugu Selamat Datang Kota Bontang mendadak menjadi tempat wisata malam oleh masyarakat. Sontak saja pedagang jajanan berbondong-bondong menjajakan dagangannya di pintu masuk Kota Taman itu.
Sebenarnya tempat tersebut bukanlah tempat destinasi wisata. Namun karena cahaya dari lampu berwarna-warni, tempat itupun belakangan kian memukau dan menjadi indah di malam hari.
Penjaga pos Tugu Selamat Datang Abdul Majid mengaku ramainya pengunjung di Tugu Selamat Datang baru terjadi dalam dua pekan terakhir.
“Baru dua pekan terakhir ramai, sebelumnya tidak seperti ini, padahal di sini biasa aja seperti sebelumnya, tapi makin banyak pengunjungnya,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (9/10/2021) malam.
Ramai pengunjung di Tugu Selamat Datang berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 00:00 WITA setiap harinya.
“Paling ramai malam Sabtu, malam Minggu dan malam Senin, masih rata-rata orang berkeluarga, kalau malam anak-anak muda/mudi yang banyak,” terangnya.
Di tempat ini, sejumlah pedagang pun turut mengambil moment tersebut dengan ikut menjajakan minuman dan makanan jajanan serta berbagai kuliner bagi pengunjung yang bersantai.
Salah satu pedagang jajanan, Harnu Wiyoto mengatakan semenjak ramainya pengunjung di lokasi tersebut dirinya mendapat keuntungan Rp 1 juta setiap malam.
“Saya penjual lama di sini mbak, sementara 18 penjual lainnya itu baru. Memang tidak dipungkiri sekarang ini karena ramai saya bisa dapat Rp 1 juta tiap malamnya,” terang pemilik Food Truk Mak Noer.
Sementara itu, salah satu pedagang bakso Sigit mengatakan, pendapatan yang diperoleh hampir sama dengan pendapatan para pedagang di lokasi tersebut.
“Hampir sama, yang saya jual ini sisa jualan keliling, tapi kalau pendapatan jualan di sini hampir Rp 1 juta tiap malamnya,” terangnya.
Ia juga berharap ramainya pengunjung di lokasi tersebut dapat berlangsung lama dikarenakan selama pandemi pendapatannya cukup menurun.
“Harap bisa bertahan lama, soalnya kita tahu masyarakat Bontang angat-angat awalnya saja, jika bosan bakal sepi lagi,” ungkapnya.
Sedangkan pedagang jagung bakar dan jagung rebus Eli mengaku, dirinya baru 7 hari berjualan, meski demikian ia sering memperoleh pendapatan Rp 400 ribu satu malamnya.
“Sebelumnya saya jualan dalam kota, tapi ada informasi di sini ramai, ya kami mencoba jualan dan alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.