Madura – Kasus DBD di Sampang, Madura, Jawa Timur mengalami kenaikan dibandingkan 2023 kemarin.
Berdasarkan catatabn Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, mulai Januari sampai November 2024, mencapai 510 kasus yang tersebar di 22 puskesmas.
Sedangkan pada 2023 lalu, hanya 285 kasus. Hal itu dibuktikan oleh catatan Dinkes KB Kabupaten Sampang.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Sampang, Syamsul Hidayat mengatakan, kasus DBD sekarang cukup tinggi.
“Kebanyakan yang terjangkit DBD berumur 5 tahun sampai 15 tahun, namun sembuh dirawat di RSUD,” jelasnya dilansir dari Suara Indonesia.
Ia menerangkan, tingginya kasus itu disebabkan oleh cuaca dan pola hidup yang kurang bersih, sehingga banyak yang terkena DBD.
Syamsul pun mengimbau agar warga Sampang menerapkan 3M, yaitu dengan melakukan menguras bak mandi, menutup dan mengubur wadah bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk. Karena langkah ini cukup ampuh mencegah DBD.
Berikut sebaran DBD di 22 puskesmas:
- Puskesmas Sreseh; 15 kasus
- Puskesmas Torjun; 52 kasus
- Puskesmas Kemuning; 62 kasus
- Puskesmas Banyuanyar; 99 kasus
- Puskesmas Camplong; 25 kasus
- Puskesmas Tanjung; 11 kasus
- Puskesmas Omben; 39 kasus
- Puskesmas Jragoan; 26 kasus
- Puskesmas Kedungdung; 6 kasus
- Puskesmas Banjar; 17 kasus
- Puskesmas Jrengik; 12 kasus
- Puskesmas Tambelangan; 3 kasus
- Puskesmas Banyuates; 8 kasus
- Puskesmas Bringkoning; 7 kasus
- Puskesmas Robatal; 5 kasus
- Puskesmas Karangpenang; 20 kasus
- Puskesmas Batulenger; 10 kasus
- Puskesmas Tamberuh Barat; 21 kasus
- Puskesmas Ketapang; 13 kasus
- Puskesmas Bunten Barat; 5 kasus
- Puskesmas Pangerengan; 53 kasus
- Puskesmas Mandangin; 1 kasus.