Samarinda – Sekertaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni berharap niat baik Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kaltim dan kepala daerah bisa tepat sasaran dalam mengalokasikan penyaluran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT).
BKT 2019-2023 menjadi bantuan beasiswa terbesar yang dikucurkan oleh pemerintah provinsi di Indonesia. Angkanya bila ditambah alokasi APBD Perubahan 2023 mencapai Rp1,27 triliun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 213.031 orang.
Hal itu terungkap dalam Fokus Group Discussion (FGD) Monitoring dan Evaluasi Beasiswa Kalimantan Timur 2019-2023 di Hotel Platinum Balikpapan, Kamis (12/10/2023).
“Kita berharap agar niat baik Pemprov Kaltim dan komitmen kepala daerah untuk mengalokasikan Beasiswa Kalimantan Timur bisa tepat sasaran, tertib administrasi, memberi manfaat dan bukan sekadar hibah atau bantuan sosial,” pesan Sri Wahyuni saat memberi arahan dan membuka FGD tersebut.
Mantan kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini juga mengapresiasi kerja jajaran Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BPBKT) yang berhasil membuat sebaran alokasi beasiswa menyeluruh ke semua kabupaten dan kota di Kaltim.
“Sebaran dan jangkauan Beasiswa Kalimantan Timur ini luar biasa dan terbesar di seluruh provinsi di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen Kaltim pun luar biasa untuk pembangunan SDM,” katanya.
Pertanyaannya kata Sekda, apakah output dari program Beasiswa Kalimantan Timur itu benar-benar mampu memberikan dampak terhadap peningkatan SDM Kaltim yang berdaya saing.
Padahal harapan dari pemimpin Kaltim sebelumnya agar para pelajar bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi sehingga berdaya saing.
Lanjut Sekda, ketika saat ini Kaltim sudah bersisian dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), maka daya saing harus menjadi referensi utama kapasitas SDM Kaltim.
“Harapan kita, mereka yang menerima Beasiswa Kalimantan Timur itu berpeluang untuk mengisi serapan tenaga kerja di Kaltim, IKN maupun luar Kaltim. Bagaimana kita bisa membuat proyeksi jaminan itu,” imbuhnya.
Ketua BPBKT Iman Hidayat menjelaskan pihaknya akan terus melakukan perbaikan dari penyelenggaraan program unggulan Kaltim ini.
“Kita akan terus sempurnakan,” kata Iman Hidayat.
Kepada Sekda Sri Wahyuni dan peserta FGD, Iman juga menjelaskan berbagai hal tentang BKT. Juga soal kategori, karakteristik dan sebaran BKT. Termasuk terkait ruang pengaduan dan penanganan permasalahan.
.
“Kita siapkan ruang untuk pengaduan dan kami akan beri penjelasan. Yang jelas, penyelenggaraan BKT kami lakukan dengan sangat-sangat transparan,” pungkas Imam.