Sidoarjo – Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan transformasi digital, khususnya di tingkat desa. Hingga saat ini, terdapat 46 desa di wilayah tersebut yang telah bertransformasi menjadi Desa Digital, sebuah pencapaian yang mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Republik Indonesia, Nezar Patria.
Salah satu Desa Digital yang menjadi contoh keberhasilan transformasi ini adalah Desa Tambak Kalisogo di Kecamatan Jabon. Desa ini dikunjungi langsung oleh Wamenkomdigi pada Jumat (3/1/2025). Dalam kunjungannya, Nezar Patria memuji langkah progresif Kabupaten Sidoarjo yang dinilai adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
“Kabupaten Sidoarjo sangat potensial dalam mengembangkan Desa Digital. Sistem informasi yang sudah diterapkan, seperti di Kampung Tangguh, menjadi bukti nyata. Selain membangun infrastruktur, diperlukan pula pengembangan talenta digital atau SDM yang adaptif agar mampu mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat,” ujar Nezar.
Fokus Penanganan Blank Spot
Meski begitu, Nezar menyoroti adanya beberapa wilayah di Sidoarjo yang masih mengalami blank spot atau tidak memiliki akses komunikasi dan informasi, baik secara analog maupun digital. Ia memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan untuk mengatasi masalah tersebut.
“Nantinya kami akan memberikan dukungan penuh untuk mengatasi blank spot di beberapa wilayah. Harapannya, seluruh desa di Sidoarjo yang memiliki potensi menjadi Desa Digital dapat terealisasi sepenuhnya,” tegas Nezar.
Lebih lanjut, ia juga mendorong adopsi teknologi digital untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat desa, seperti optimalisasi hasil tambak. “Dengan teknologi digital, produksi ikan lele dan nila bisa ditingkatkan hingga 1,5 kali lipat. Kami juga siap menjalin kerja sama dengan startup untuk mewujudkan hal ini,” tambahnya.
Komitmen Pemkab Sidoarjo
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong digitalisasi di seluruh desa yang berada di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Transformasi digital ini tidak hanya mencakup pelayanan pemerintahan, tetapi juga mencakup pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Saat ini ada 328 desa di Kabupaten Sidoarjo. Kami terus mendorong semuanya untuk melakukan digitalisasi, sehingga konektivitas antar desa bisa berjalan dengan baik. Dengan adanya kunjungan dari Wamenkomdigi ini, kami optimis bahwa Kabupaten Sidoarjo akan berkembang menjadi kabupaten digital yang lebih maju,” kata Subandi.
Ia juga berharap agar keberadaan Desa Digital tidak hanya mempermudah pelayanan masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian desa. BUMDes, sebagai motor penggerak ekonomi lokal, diharapkan mampu mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Langkah Strategis Menuju Kabupaten Digital
Program Desa Digital yang dijalankan oleh Pemkab Sidoarjo merupakan bagian dari langkah strategis untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten yang berbasis digital. Dengan infrastruktur yang terus dibangun dan dukungan dari pemerintah pusat, transformasi digital di Sidoarjo diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi permasalahan lokal, tetapi juga menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.
Nezar Patria menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini. “Transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal memberdayakan masyarakat agar mampu menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” pungkasnya.
Dengan 46 desa yang telah menjadi Desa Digital, Sidoarjo tidak hanya menunjukkan keseriusannya dalam menyongsong era digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.