Mojokerto – Video seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur viral di dunia maya. Video tersebut menjadi viral usai diunggah oleh akun @Setiawan3833 di Twitter pada hari Sabtu (8/1/2022).
“Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” kata pria dalam video tersebut.
Melihat fenomena tersebut, Lembaga Bahtsul Masa’il (LBM) MWCNU Gondang Mojokerto menggelar musyawarah Fathul Qarib. Perumus Bahtsul Masa’il Gus Ihsan memperbolehkan sesajen jika tujuan sedekah.
“Dalam kitab Bulghatut Thullab halaman 90/91 memperbolehkan sesajen jika bertujuan sedekah. untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah). Walaupun sangat tidak direkomendasikan di tempat-tempat yang diyakini mendatangkan keuntungan atau malapetaka bila tak diberikan sesajen, dengan tidak ada unsur tadlyiul mal (menyia-nyiakan harta),” ungkap Gus Ihsan kepada gonews.id, Selasa (11/1/2022).
Dirinya berharap pelaku yang mencederai kerukunan antar Ummat beragama segera di tangkap. Ia berpendapat perbuat pria dalam video tersebut bukan mencerminkan islam yang rahmatan lil’alamin. Pelaku dapat merusak kebhinekaan rakyat Indonesia.
“Oleh karena itu, kami minta aparat keamanan segera menangkap pelaku yang menendang sesajen. Aparat keamanan memproses secara hukum agar masyarakat tenang dan rukun,” ujar Gus Ihsan.
Sementara itu, Wakil sekretaris PCNU Mojokerto Zamroni Umar mengatakan NU merupakan golongan Ahlussunnah wal Jama’ah. NU menjadikan sikap tasamuh atau toleransi sebagai salah satu prinsip utamanya.
“NU menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut,” tutur Gus Zamroni yang sekaligua menjadi perumus dalam bahtsul Masa’il tersebut.
Bahtsul Masa’il digelar di Pondok Pesantren An-Nur, dusun Kesono Desa Bakalan, Kecamatan Gondang pada Senin (10/1/2022) malam. Sebanyak 50 orang Menghadiri acara tersebut. Mulai dari pengasuh PP An-Nur Gus Farihin, Ustadz Prayitno dari LBM MWCNU Dlanggu Ustadz Misbahuddin LBM MWCNU Dlaggu hingga Gus Mujahidin LBM PCNU. Kegiatan ini rutin digelar sebulan sekali oleh para pecinta kitab turats di wilayah MWCNU Gondang dan Dlanggu.