Sangatta — Sekretaris Komisi D DPRD Kutai Timur Shabaruddin akan melaksanakan reses di Kecamatan Sandaran dan Kaliorang pada 16 November 2024 besok. Reses kali ini akan menjadi momen penting bagi masyarakat di daerah pemilihan Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Karangan, Kaubun, dan Kaliorang) untuk menyampaikan aspirasi langsung terkait berbagai permasalahan yang dihadapi.
Tiga Titik Fokus Reses
Dalam keterangan kepada media, Sabarudin menyebut bahwa reses kali ini akan dilaksanakan di tiga titik, yaitu dua desa di Kecamatan Sandaran dan satu desa di Kecamatan Kaliorang.
“Reses kali ini akan kami lakukan di tiga titik, dua desa di Kecamatan Sandaran dan satu desa di Kecamatan Kaliorang,” ujarnya di Gedung DPRD Kutim.
Sabarudin menegaskan bahwa reses ini akan menjadi kesempatan untuk mendalami permasalahan masyarakat, khususnya terkait isu-isu mendesak seperti infrastruktur dan layanan kesehatan yang selama ini menjadi perhatian utama di wilayah tersebut.
Akses Jalan Menuju Sandaran Jadi Sorotan
Salah satu isu infrastruktur yang menjadi sorotan utama adalah akses jalan menuju Desa Sandaran. Hingga saat ini, akses jalan tersebut masih harus melewati jalur Berau atau Biduk-Biduk, yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
“Terutama jalan yang menuju ke Sandaran, kampung atau daerah Tanjung Mangkaliat. Kita harus melewati Berau atau Biduk-Biduk. Sedangkan lewat Kota Sandaran sendiri bisa, tapi ini perlu dimaksimalkan lagi pembangunannya atau pembukaan jalannya. Karena hambatannya di sana adalah beberapa sungai yang belum memiliki jembatan,” jelas Shabaruddin.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan usaha tani, agar masyarakat di wilayah tersebut dapat menikmati akses yang lebih baik dan mendukung aktivitas perekonomian.
Kekurangan Tenaga Medis di Wilayah Sangsaka
Selain infrastruktur, Shabaruddin juga menyoroti permasalahan layanan kesehatan di wilayah Sangsaka, khususnya di Kecamatan Sandaran. Ia menyebut bahwa masyarakat mengeluhkan kurangnya tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit setempat.
“Tenaga medis di sana belum mencukupi, dan khususnya rumah sakit rujukan di Sangkulirang perlu tambahan dokter spesialis,” ungkap Shabaruddin, yang juga menjabat Sekretaris Komisi D DPRD Kutai Timur.
Rumah Sakit Sangkulirang, yang menjadi fasilitas kesehatan rujukan utama di wilayah tersebut, dinilai masih kekurangan dokter spesialis, sehingga masyarakat harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Selain itu, kebutuhan akan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga medis juga menjadi perhatian. Masyarakat berharap adanya upaya serius dari pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga medis yang lebih memadai di puskesmas-puskesmas setempat.
Gali Aspirasi Masyarakat untuk Kebijakan Lebih Baik
Shabaruddin menegaskan bahwa reses ini tidak hanya bertujuan untuk mendengar keluhan masyarakat, tetapi juga sebagai upaya mencari solusi konkret yang dapat dibawa ke DPRD Kutai Timur.
“Reses ini sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang diinginkan masyarakat bisa menjadi perhatian dan diprioritaskan dalam kebijakan daerah. Kami ingin agar segala permasalahan yang ada bisa segera diatasi, baik itu terkait infrastruktur maupun layanan kesehatan,” tegasnya.
Menurutnya, hasil dari reses ini akan menjadi bahan penting untuk memperjuangkan alokasi anggaran dan kebijakan pembangunan yang lebih fokus pada kebutuhan masyarakat di wilayah Sangsaka.
Harapan untuk Perubahan yang Lebih Baik
Shabaruddin berharap hasil dari reses kali ini dapat membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat di daerah pemilihannya. Dengan peningkatan infrastruktur dan layanan kesehatan, masyarakat di Kecamatan Sandaran, Kaliorang, dan wilayah Sangsaka secara keseluruhan dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.
“Kami ingin agar masyarakat di Sangsaka benar-benar merasakan dampak dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Infrastruktur yang baik dan layanan kesehatan yang memadai adalah hak dasar yang harus mereka dapatkan,” ujarnya.
Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Kesehatan sebagai Prioritas
Reses yang akan dilakukan Shabaruddindiharapkan menjadi langkah awal untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Sandaran dan Kaliorang. Dengan fokus pada dua isu utama, yakni infrastruktur dan kesehatan, ia optimis bahwa aspirasi masyarakat dapat diakomodasi dalam kebijakan daerah yang lebih responsif dan inklusif.
“Ini adalah tugas kami sebagai wakil rakyat untuk mendengarkan dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Kami akan terus berupaya agar wilayah Sangsaka dapat merasakan pembangunan yang lebih baik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakatnya,” tutup Shabaruddin.