Mojokerto – Suasana di Komplek Makam Troloyo, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, terlihat lengang, Selasa (25/3/2025). Makam yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan Syekh Jumadil Kubro ini hanya dikunjungi segelintir peziarah saat sore hari.
Pantauan di lokasi menunjukkan hanya tiga orang yang tampak melakukan ziarah. Di depan kompleks makam, terlihat pula dua orang pengemis dan seorang anak kecil yang sesekali meminta sedekah kepada pengunjung.
“Ini sepi mungkin karena malam ini malam 26. Tapi kemarin, tanggal 23 dan 25 sempat ramai,” ujar Rokhim, salah satu juru parkir yang berjaga di sekitar area makam.
Menurutnya, puncak kedatangan peziarah biasanya terjadi menjelang malam-malam ganjil di akhir bulan Ramadan, terutama malam 27 yang dianggap istimewa oleh sebagian umat Islam.
Hal serupa disampaikan salah satu pengemis yang biasa mangkal di sekitar area makam. Ia mengaku bahwa saat ini makam memang belum terlalu ramai, namun biasanya membludak menjelang malam ganjil dan mendekati Hari Raya Idulfitri.
“Insya Allah malam 27 dan menjelang Lebaran nanti baru rame lagi,” tuturnya singkat.
Komplek Makam Troloyo sendiri menjadi salah satu tujuan ziarah spiritual yang cukup terkenal di wilayah Mojokerto. Selain nilai sejarahnya yang kuat sebagai bagian dari peninggalan era Majapahit, makam ini juga diyakini sebagai tempat peristirahatan salah satu tokoh penyebar Islam di tanah Jawa.
Ziarah ke makam ini menjadi tradisi tahunan yang dijalankan masyarakat, terutama di bulan Ramadan. Namun, pola kedatangan peziarah cenderung mengikuti hari-hari yang dianggap sakral atau penuh berkah.
Meski suasana sepi, sejumlah warga dan pengelola area makam tetap bersiaga menyambut kemungkinan lonjakan pengunjung dalam beberapa hari ke depan.