Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang, Saeful Rizal, menekankan pentingnya peran seorang ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak, terutama dalam pembentukan karakter anak dan interaksinya dalam pergaulan sehari-hari. Politisi PKS ini berbicara panjang lebar mengenai pentingnya ayah terlibat secara aktif dalam proses parenting, bukan hanya sebagai pencari nafkah (breadwinner), tetapi juga sebagai figur penting dalam keseimbangan emosi dan mental anak-anak.
Pentingnya Peran Ayah dan Ibu dalam Parenting
Menurut Saeful Rizal, pengasuhan atau parenting adalah tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu. Masing-masing orang tua memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi. Peran ibu, menurutnya, lebih kepada memberikan rasa nyaman, perlindungan, serta keteraturan dalam rumah tangga. Ibu cenderung mengekspresikan kelembutan dan empati dalam pengasuhan anak. Di sisi lain, ayah berperan dalam mendorong anak untuk lebih berani bereksplorasi, menghadapi tantangan, serta berinteraksi dengan dunia luar. Ayah juga memberikan dukungan bagi anak untuk mengembangkan kepercayaan diri dan ketangguhan mental.
“Ibu memberikan perasaan nyaman, perlindungan, dan kelembutan, sedangkan ayah mendorong anak-anak untuk berani bereksplorasi dan menghadapi berbagai tantangan di luar sana. Kedua peran ini sangat penting dalam membentuk keseimbangan emosional dan mental anak,” jelas Saeful.
Namun, Saeful Rizal juga mencatat bahwa masih banyak keluarga yang menganggap peran ayah sebatas sebagai pencari nafkah, sehingga sebagian besar tugas pengasuhan anak seringkali diserahkan kepada ibu. Hal ini, menurutnya, adalah pemahaman yang perlu diubah. “Tugas ayah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Ayah juga harus terlibat dalam pendidikan dan pengasuhan anak, baik itu dalam hal moral, spiritual, maupun sosial,” tegasnya.
Kedekatan dengan Anak di Rumah: Menjadi Teladan dalam Pendidikan Spiritual
Saeful Rizal mencontohkan kedekatan dirinya dengan anak-anak di rumah. Salah satu bentuk kedekatan tersebut adalah melalui pendidikan agama. Saeful mengaku rutin meluangkan waktu untuk bersama-sama mengaji dan belajar agama dengan anaknya. Sebagai ayah, dia menganggap penting untuk selalu terlibat dalam perkembangan spiritual anak-anaknya.
“Alhamdulillah, anak saya sudah hafal Al-Qur’an 30 juz, dan kami sering melakukan murajaah bersama. Dia setoran hafalan ke saya, dan saya juga setoran ke dia,” ucap Saeful bangga.
Kebiasaan ini, menurutnya, tidak hanya mendekatkan hubungan orang tua dengan anak, tetapi juga membangun fondasi spiritual yang kuat sejak dini. Selain itu, Saeful juga kerap membahas ilmu-ilmu agama seperti fikih, tauhid, dan berbagai topik lainnya dengan anaknya. Ini menunjukkan bahwa peran seorang ayah tidak terbatas pada pengawasan fisik, tetapi juga mencakup pengajaran nilai-nilai spiritual dan moral yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Pendidikan agama adalah dasar yang sangat penting untuk perkembangan karakter anak. Saya selalu berusaha untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak saya, baik dalam hal hafalan Al-Qur’an maupun dalam memahami nilai-nilai keagamaan yang mendalam,” tambahnya.
Pentingnya Keseimbangan dalam Pengasuhan: Empat Elemen Penting
Saeful Rizal juga menekankan bahwa pengasuhan yang ideal dan berkualitas harus mencakup empat elemen penting, yaitu elemen fisik, sosial, spiritual, dan intelektual. Orang tua, baik ayah maupun ibu, perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa keempat elemen ini terpenuhi secara seimbang. Hal ini bertujuan agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang sejahtera, bahagia, dan siap menghadapi tantangan di berbagai aspek kehidupan.
“Pengasuhan yang baik harus memperhatikan elemen fisik, sosial, spiritual, dan intelektual. Kedua orang tua harus berkolaborasi untuk memastikan anak mendapatkan dukungan di semua bidang ini,” jelasnya.
Dalam konteks ini, peran seorang ayah memiliki porsi yang sangat penting. Ayah tidak hanya berperan dalam memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga harus mendukung perkembangan intelektual anak melalui pendidikan, mendorong perkembangan sosial melalui interaksi yang sehat dengan lingkungan, dan tentu saja berperan dalam memperkuat elemen spiritual dengan memberikan contoh yang baik dalam hal keimanan dan ketaqwaan.
Saeful menambahkan bahwa pendidikan karakter anak tidak dapat diserahkan hanya kepada satu pihak, baik itu ibu maupun ayah. Keduanya harus bekerja sama dalam membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh, berbudi pekerti luhur, dan memiliki keimanan yang kokoh. “Porsi peran ayah dalam pengasuhan ini perlu diperhatikan secara serius. Ayah tidak hanya berfungsi sebagai pencari nafkah, tetapi juga harus hadir dalam setiap aspek perkembangan anak,” tuturnya.
Peran Ayah dalam Membentuk Karakter Anak di Era Digital
Saeful Rizal juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik anak di era digital saat ini. Anak-anak dihadapkan pada berbagai pengaruh dari media sosial, internet, dan teknologi yang semakin canggih. Oleh karena itu, peran ayah menjadi semakin penting dalam membimbing anak-anak untuk memahami pergaulan yang sehat, menjauhkan diri dari pengaruh negatif, dan tetap fokus pada pendidikan serta pengembangan diri yang positif.
Menurutnya, orang tua harus lebih waspada dan proaktif dalam memantau aktivitas anak di dunia maya. “Peran ayah dalam hal ini sangat penting, terutama dalam memberikan arahan, pengawasan, dan juga dialog terbuka dengan anak-anak mengenai penggunaan teknologi. Ini agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam pengaruh buruk di era digital yang serba cepat ini,” ujarnya.
Saeful juga mengingatkan bahwa ayah perlu menjadi teladan dalam penggunaan teknologi secara bijak. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, sehingga penting bagi ayah untuk menunjukkan sikap yang tepat dalam hal penggunaan perangkat digital dan media sosial. “Jika kita ingin anak-anak kita disiplin dalam menggunakan teknologi, maka kita sebagai orang tua harus lebih dulu memberikan contoh yang baik,” tegasnya.
Harapan untuk Keluarga di Kota Bontang
Saeful Rizal mengakhiri wawancara dengan menyampaikan harapannya agar keluarga-keluarga di Kota Bontang semakin menyadari pentingnya pendidikan agama dan akhlak dalam pengasuhan anak. Dia berharap, setiap keluarga bisa lebih melibatkan kedua orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter, berakhlak mulia, dan berkepribadian kuat.
“Saya berharap keluarga di Kota Bontang bisa semakin memperkuat pendidikan agama dan akhlak dalam pengasuhan anak. Ayah dan ibu harus saling bekerja sama dalam mendidik anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi generasi yang unggul, baik dalam hal spiritual, intelektual, maupun sosial,” tuturnya penuh harap.
Sebagai seorang anggota DPRD dan politisi, Saeful Rizal berkomitmen untuk terus mendorong program-program yang mendukung penguatan keluarga dan pengasuhan anak, khususnya dalam hal pendidikan agama dan moral. Dia percaya bahwa dengan pendidikan yang baik, generasi muda Kota Bontang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan kota mereka.
“Saya berkomitmen untuk selalu mendorong program-program yang mendukung penguatan keluarga dan pendidikan anak di Kota Bontang. Dengan keluarga yang kuat dan pengasuhan yang baik, kita bisa membentuk generasi yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya.