Museum of Fine Arts Houston menyimpan sekitar 14 ribu karya seni Islam.
GOnews.id Lifestyle, HOUSTON — Museum of Fine Arts Houston (MFAH) akan memulai proyek transformatif senilai 3,5 juta dolar AS. Proyek ini didedikasikan untuk menambah galeri seni Islam, sebuah kekuatan signifikan dari koleksi permanen museum.
Proyek yang dijadwalkan akan diresmikan tahun depan ini akan menggandakan ukuran galeri seni Islam museum, menjadi sekitar 6.000 kaki persegi. Museum juga akan berupaya mengkonfigurasi ulang ruang yang sekarang menampung perpustakaan museum.
Tak hanya itu, proyek tersebut juga akan melakukan pembangunan halaman yang bersebelahan dengan ruangan galeri, mencerminkan elemen arsitektur tradisional taman Islam, analog gambaran surga dalam Alquran. Dilansir di The Art Newspaper, Kamis (10/2), museum ini menyimpan sekitar 14 ribu karya seni Islam, termasuk pinjaman jangka panjang dari koleksi terkemuka. Salah satu contohnya, koleksi kolektor Kuwati Hossein Afshar, yang terlibat dengan museum melalui ikatan pribadi dengan direkturnya saat ini, Gary Tinterow.
Ada juga bagian yang didedikasikan untuk karya yang ditengahi melalui kemitraan 2012 dengan politisi Sheikh Nasser Sabah Al-Ahmad Al-Sabahl, yang awalnya memerlukan pinjaman sekitar 60 karya seni. Jumlah ini kemudian menjamur menjadi sekitar 300 karya sejak saat itu.
Kurator Museum Seni Dunia Islam, Aimée Froom, menyebut perjanjian tersebut memungkinkan Sheik memiliki kehadiran ‘semi-permanen’ di dunia, di mana koleksinya akan dilihat, dipelajari dan dihargai banyak orang.
Froom menambahkan, museum tersebut telah memiliki koleksi seni Islam yang terbilang masih muda, berkat sumbangan besar puluhan tahun sebelumnya oleh filantropis dan hak pilih Annette Finnigan dari Texas.
“Ekspansi dari proyek ini akan menekankan aspek lintas budaya. Seni Islam bukanlah entitas monolitik. Ini merupakan permadani dari beragam budaya, etnis, bahasa, tradisi regional, serta universalitas yang harus dihormati, dieksplorasi dan dijunjung tinggi,” kata Froom.
Galeri baru akan ditempatkan di Gedung Hukum Caroline Wiess, yang dirancang oleh Mies van der Rohe. Keberadaannya memungkinkan ratusan karya tambahan untuk dilihat, mencakup lukisan, manuskrip, keramik, karpet, logam dan benda-benda lain yang mencerminkan luasnya seni Islam dari negara-negara masa kini, seperti India, Pakistan, Afghanistan, Suriah, Iran dan Irak.
Beberapa landasan koleksi termasuk manuskrip Alquran Maroko kuno yang disalin dalam tulisan maghribi yang khas, gulungan tembikar Turki abad ke-16, serta karpet katun dan sutra abad ke-17 yang ditenun oleh penenun istana Safawi, yang dulunya milik House of Savoy Italia sampai kematian Umberto II, raja terakhir Italia.
Perluasan galeri seni Islam dilakukan setelah perombakan kampus senilai 450 juta dolar AS di MFAH, yang selesai pada November 2020.
https://www.theartnewspaper.com/2022/02/09/museum-of-fine-arts-houston-expands-islamic-art-galleries