Bontang – Tidak adanya pasokan air bersih bagi warga Lok Tunggul ditanggapi Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris.
Sebab diketahui, kebutuhan air bersih belum bisa dirasakan bagi warga Lok Tunggul RT 15 di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan.
Menurut politikus Gerindra itu, tidak adanya pasokan air bersih di daerah tersebut merupakan tanggung jawab sosial bagi pihak Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dibangun di lokasi itu sebagai bentuk komitmen kepada warga sekitar melalui corporate social responsibility (CSR) mereka.
“Harusnya sebelum dibangun sudah membuat perjanjian awal dengan warga, perihal kontribusinya dan ini merupakan sebuah kelalaian besar perusahaan,” ungkapnya saat ditemui di Ruang Rapat Paripurna Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (22/3/2021).
Kata dia, ketika pabrik tersebut dibangun di lahan milik masyarakat, maka tidak bisa dipungkiri jika sebelumnya menjadi tanggung jawab Pemkot Bontang.
“Sebelumnya memang pemerintah, tapi kalau sekarang menjadi tanggung jawab perusahaan,” bebernya.
Ia pun meminta agar PLTU tetap menyediakan pasokan air bersih bagi masyarakat Lok Tunggul.
“Kalau tidak mau, cabut izinnya, karena masyarakat berhak mendapatkan air bersih,” tuturnya.
Lanjutnya, pemerintah tidak bisa memasok air ke pemukiman warga di daerah tersebut. Sebab, untuk memasang jaringan PDAM harus melalui areal perusahaan.
“Nanti kalau pecah nuntut pemerintah lagi. Makanya saya tidak mendorong pemkot. Harus perusahaan,” pungkasnya.