Sidoarjo – Suasana penuh warna dan semangat kebersamaan menyelimuti kawasan Kelenteng Teng Swie Bio, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (2/11/2025). Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Kirab Ritual dan Budaya dalam rangka perayaan Shen Dien Y.M. Kongco Kong Tek Cun Ong, yang turut dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi.
Kirab tersebut menjadi ajang kebersamaan lintas agama dan lintas budaya Nusantara, menggambarkan kuatnya semangat toleransi dan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Sidoarjo. Acara yang menempuh rute sejauh empat kilometer ini menampilkan arak-arakan barongsai, ruwat desa, dan berbagai kesenian tradisional daerah, menjadikannya pesta budaya yang meriah sekaligus sakral.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia dan seluruh masyarakat yang berpartisipasi menjaga kelestarian budaya Tionghoa di Sidoarjo. “Acara ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian dari kekayaan tradisi di Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan kirab budaya tersebut menjadi simbol kuat dari harmoni dan toleransi antarumat beragama. “Kirab Budaya ini adalah lambang persaudaraan. Kita semua, tanpa memandang agama maupun latar belakang, harus terus menjaga semangat guyub rukun, saling menghormati, dan mendukung satu sama lain demi mewujudkan Sidoarjo yang aman dan sejahtera,” tutur Subandi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat. “Melestarikan budaya bukan hanya tugas komunitas tertentu, tapi tanggung jawab kita bersama. Dari budaya, kita belajar tentang nilai, sejarah, dan jati diri. Dari perjalanan budaya, kita membangun masa depan yang lebih kuat dan bersatu,” tegasnya.
Kirab budaya di Kelenteng Teng Swie Bio telah menjadi simbol persatuan yang melampaui batas suku, agama, dan tradisi. Keterlibatan lintas komunitas—baik dari umat Konghucu, Budha, Islam, maupun Kristen—menjadi bukti nyata bahwa Sidoarjo adalah rumah bagi keberagaman yang damai.
Bupati Subandi berharap agar acara kirab ritual dan budaya ini dapat terus dilestarikan dan dijadikan agenda tahunan daerah, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda agar mencintai dan menjaga warisan leluhur bangsa.
Dengan harmoni yang terjalin di bawah atap merah Kelenteng Teng Swie Bio, Sidoarjo menegaskan dirinya sebagai salah satu daerah yang menjadi contoh nyata toleransi, kebhinekaan, dan kekuatan budaya Nusantara.
