Malang – Dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat desa, program Magang Pemuda Desa dari Kampus Desa mengadakan kegiatan visiting usaha di Karangploso, Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan inspirasi bagi para pemuda desa mengenai pengelolaan usaha berkelanjutan dan inovatif di lingkungan desa.
Kunjungan kali ini difokuskan pada bisnis sayur milik Amelia, seorang pengusaha lokal yang sukses mengembangkan usaha dengan omzet mencapai Rp80 juta per bulan. Kesuksesan ini diraih berkat inovasi pengemasan yang berbeda dari kebanyakan usaha serupa. Sayur-sayur segar dikemas menggunakan styrofoam dan dibungkus dengan wrapping plastik untuk menjaga kebersihan dan kesegarannya.
Inovasi Kemasan yang Menarik Konsumen
Dalam sesi diskusi, Amelia menjelaskan bahwa inovasi dalam pengemasan menjadi salah satu kunci utama daya tarik usahanya.
“Dengan kemasan seperti ini, sayur terlihat lebih higienis, rapi, dan menarik. Ini membantu produk kami bersaing di pasar modern, termasuk masuk ke supermarket atau toko-toko besar,” jelasnya kepada para peserta.
Kemasan yang higienis dan menarik tidak hanya meningkatkan daya jual tetapi juga memberi kesan profesional pada produk. Strategi ini membuat konsumen lebih percaya pada kualitas produk yang ditawarkan.
Antusiasme Pemuda Desa
Para peserta magang, yang berasal dari berbagai desa di sekitar Malang, terlihat antusias mengikuti kunjungan ini. Mereka tidak hanya belajar tentang pengelolaan usaha, tetapi juga mendapat wawasan tentang bagaimana menghadirkan nilai tambah pada produk desa.
Salah satu peserta, Andi, mengaku mendapatkan banyak ide baru setelah mengikuti kegiatan ini.
“Kunjungan ini membuka wawasan saya tentang pentingnya inovasi dalam usaha, terutama untuk meningkatkan nilai tambah produk desa. Saya ingin mencoba konsep pengemasan seperti ini di desa saya,” ungkapnya penuh semangat.
Selain Andi, peserta lain juga terinspirasi dengan kisah perjuangan Amelia dalam membangun bisnisnya dari nol. Mulai dari tantangan dalam mendapatkan pasokan sayur berkualitas hingga membangun kepercayaan konsumen, pengalaman Amelia memberikan gambaran nyata tentang lika-liku perjalanan menjadi pengusaha di desa.
Pemberdayaan Pemuda Desa untuk Masa Depan
Kegiatan visiting usaha ini merupakan salah satu program unggulan Kampus Desa dalam memberdayakan pemuda desa. Menurut koordinator program, Tri Wahyudi, kegiatan ini dirancang untuk membangkitkan semangat wirausaha di kalangan generasi muda, sekaligus memberikan solusi untuk mengembangkan potensi desa.
“Kami ingin para pemuda tidak hanya menjadi penonton dalam perkembangan ekonomi desa, tetapi juga menjadi pelaku utama. Dengan belajar langsung dari pengusaha sukses seperti Bu Amelia, mereka dapat melihat peluang usaha sekaligus belajar tentang cara mengelola bisnis secara inovatif dan berkelanjutan,” jelas Tri.
Program ini juga diharapkan dapat mendorong para pemuda desa untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Dari hasil kunjungan ini, peserta diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang relevan dengan potensi masing-masing desa.
Dukungan untuk Usaha Berkelanjutan
Selain inspirasi dan wawasan, program ini juga memberikan penekanan pada pentingnya keberlanjutan dalam usaha. Amelia, sebagai narasumber utama, menekankan bahwa menjaga hubungan baik dengan petani lokal adalah salah satu kunci keberhasilan bisnisnya.
“Kami bekerja sama dengan petani di sekitar Karangploso untuk memastikan pasokan sayur tetap stabil. Dengan mendukung petani lokal, usaha kami tidak hanya berkembang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Amelia berharap generasi muda desa dapat mengambil peran lebih besar dalam menggerakkan ekonomi lokal.
“Kalau kita semua punya semangat untuk berinovasi dan saling mendukung, desa kita pasti akan berkembang lebih baik,” tutup Amelia.
Harapan untuk Perekonomian Desa
Kegiatan visiting usaha ini menjadi langkah awal yang penting untuk mendorong pemuda desa menciptakan ide-ide inovatif yang mendukung pengembangan ekonomi lokal. Dengan semangat dan inspirasi yang didapat dari kunjungan ini, para peserta diharapkan dapat memulai langkah kecil yang berdampak besar bagi desa masing-masing.
Melalui program ini, Kampus Desa menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan, dengan melibatkan pemuda sebagai motor penggerak utama. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga membangun kesadaran bahwa desa memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi dan keberlanjutan di masa depan.