Jakarta — Wewangian favorit Putri Diana semasa hidupnya rupanya juga menjadi wangi yang spesial bagi putra bungsunya, Pangeran Harry.
Dalam buku memoarnya yang baru terrilis, Spare, Duke of Sussex itu menilik kembali kala di mana ia sempat membawa sebotol parfum favorit Putri Diana ke sesi terapi. Ia mengaku parfum tersebut membantunya selagi berusaha menyembuhkan luka batin karena kehilangan ibunya.
People’s Princess
“Di awal sesi kami, saya membuka tutupnya, menghirupnya dalam-dalam. Seperti tabung LSD,” tulisnya dalam buku tersebut, melansir Page Six.
“Saya sempat membaca bahwa penciuman adalah indra tertua kita, dan itu sesuai dengan apa yang saya alami pada saat itu. Gambar-gambar muncul dari apa yang terasa seperti bagian paling dasar dari otak saya.”
Parfum favorit Diana yang dimaksud Harry adalah parfum First dari brand Van Cleef & Arpels. Parfum tersebut kini dibanderol seharga US$125 atau sekitar Rp1,9 juta. Wewangian tersebut memiliki campuran aroma hyacinth, mawar, melati, amber, dan kayu cendana.
Selain dari Van Cleef & Arpels, Putri Diana disebut menyukai berbagai parfum lain. Beberapa di antaranya yang juga melaporkan menjadi kesukaan ‘People’s Princess’ itu adalah Penhaligon dari Bluebell, Hermès 24 Faubourg, dan Houbigant Paris Quelques Fleurs.
Parfum kesukaannya yakni Hermès 24 Faubourg kita ketahui terjual dengan harga US$168 atau sekitar Rp2,5 juta dan Houbigant Paris Quelques Fleurs terjual dengan harga US$105 atau sekitar Rp1,5 juta.
“[Putri Diana] selalu, selalu, selalu menggunakan parfum, yang mana adalah sebuah hal penting dalam hidup seorang wanita. Itu seperti sentuhan terakhir dari kecantikan, tampil dengan tercium hebat, chic, dan individual,” kata juru rias Diana, Mary Greenwall kepada ABC News.
Selain wewangian favorit Diana, Pangeran Harry juga mereferensikan cologne sang ayah, Raja Charles III, yakni Dior Eau Sauvage dan mengingat sempat menciumnya pada malam sebelum kematian ibunya pada tahun 1997.
“Bunga-bungaan, dengan sedikit wangi yang kuat, seperti merica atau bubuk mesiu, terbuat dari Paris. Tertulis seperti itu pada botolnya, yang membuatku berpikir tentang ibu.”