Mojokerto – Suasana politik di Kota Mojokerto semakin memanas menjelang pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwali) 2024. Dua partai politik, yakni PKB dan PPP, telah menyepakati untuk berkoalisi. Keduanya sepakat mengusung calon sendiri dalam pertarungan melawan petahana yakni Ika Puspitasari (Ning Ita).
Keputusan koalisi ini diumumkan dalam sebuah acara yang digelar di kantor DPC PPP Kota Mojokerto, Senin (13/5/2024). Junaedi Malik (Gus Juned), ketua DPC PKB Kota Mojokerto, akan menjadi calon walikota yang diusung oleh koalisi ini untuk periode 2024-2029.
Gus Juned menyebut bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari safari politik pengurus DPC PKB Kota Mojokerto ke kantor DPC PPP Kota Mojokerto.
“Kami sepakat untuk membangun koalisi dalam Pilkada, yang sudah di MoU dan ditandatangani bersama,” ujar Gus Juned, panggilan akrabnya.
Alasan dibalik koalisi ini, lanjutnya, adalah untuk membawa perubahan positif bagi Kota Mojokerto yang saat ini menghadapi tantangan dalam pembangunan dan pengelolaan anggaran. “Kami akan menggunakan anggaran untuk kepentingan rakyat, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan,” tambahnya.
Sementara itu, Mayor (Purn) Ruffis Baharudin, Ketua DPC PPP Kota Mojokerto, menekankan pentingnya menjalankan kampanye dengan tema politik yang bersih dan beretika, tanpa terlibat dalam praktik money politik. “Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Mojokerto, dengan memulai dari yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar Rufis.
Meskipun mengakui keberadaan pemimpin saat ini dengan nilai yang sudah cukup baik, Rufis menegaskan bahwa calon yang akan mereka usung akan memberikan yang lebih baik lagi bagi Kota Mojokerto.
Pertarungan di Pilkada Kota Mojokerto 2024 diprediksi akan semakin menarik dengan adanya koalisi antara PKB dan PPP ini. Publik pun menantikan bagaimana langkah strategis yang akan diambil kedua calon untuk merebut hati pemilih dan memimpin Kota Mojokerto ke arah yang lebih baik.