Mudah-mudahan ini tidak terjadi di tempat Anda. Kalau pun terjadi, Anda perlu waspada jika Anda merasa bakal ada kecurangan.
Kali ini ada trick baru pencurangan pemilu (pilkada). Para pemilih sengaja “dipindahkan” ke TPS yang bukan berada di lingkungan mereka.
Tidak seperti pemilu pilpres yang lalu. Sebagai contoh, para pemilih yang biasanya mencoblos di TPS 1, dikirim ke TPS 4. Yang selama ini mencoblos di TPS 4, dikirim ke TPS lain lagi.
Si petugas KPPS yang bercerita kepada saya mengatakan, hanya 20% dari DPT di TPS yang merupakan warga asli di lingkungan TPS tersebut. Selebihnya orang yang bermukim di lingkungan lain.
Saya tanyakan kepada petugas KPPS yang akan bertugas pagi ini, apa kira-kira tujuan pemindahan pemilih ke TPS-TPS yang tidak seperti biasa itu.
Dia menduga trick ini punya beberapa tujuan. Pertama, agar pemilih malas pergi ke TPS karena terasa jauh dan terasa “asing”. Kalau ini yang terjadi, maka akan ada banyak sisa surat suara nantinya.
Lalu saya bilang, “Kan surat suara lebih itu akan dicoret cross (X) supaya tidak bisa dipakai.” Di TPS memang dicoret. Tapi nama para pemilih itu kan ada di DPT, kata dia menjawab. Mereka yang tak datang itulah yang akan dijadikan datang mencoblos. Tapi yang dicoblos adalah paslon yang “menguasai” KPU.
Tujuan kedua memindahkan pemilih ke TPS asing itu adalah untuk membingungkan para petugas KPPS sendiri. Dalam arti, ujar si petugas kepada saya, TPS-TPS itu akan melayani para pemilih dari lingkungan lain. Para petugas tidak kenal dengan mereka tapi ada di DPT TPS itu. Tidak boleh ditolak.
Si petugas menunjukkan DPT TPS tempat dia bertugas. “Ini Pak. Banyak yang tidak saya kenal.” Bahayanya, kata dia, kalau di TPS-TPS yang KPPS-nya sudah “kerjasama” dengan pihak tertentu, mereka akan didatangi oleh pemilih siluman yang kemudian bisa mencoblos sesuai pesanan paslon pilkada.
Tujuan lainnya adalah agar para pemilih tak bersemangat menyaksikan penghitungan (tabulasi) suara. Sehingga TPS menjadi sepi pada saat yang sangat krusial ini.
Semoga Anda bisa menyesuaikan diri dengan trick baru ini agar kecurangan bisa dicegah.
27 November 2024
(Jurnalis Senior Frerdom News)