Maksiat akan menutup pintu kebaikan bagi Muslim
GOnews.id Lifestyle, — Nasihat-nasihat Imam Abu Hasan Asy Syadzili. Pendiri Tarekat Asy Syadziliyah, sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya nasihat kepada umat Islam untuk menjauhi maksiat.
Menurut dia, dalam Risalah al-Amin karya besar Imam Abu Hasan Asy Syadzili yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit TuROS, yang diberi judul “Risalah al-Amin: Wejangan yang Mengantarkan Kita Sampai Kepada-Nya”, dijelaskan bahwa kemaksiatan adalah perbuatan yang dapat menyebabkan dosa, seperti bermain judi, minum minuman keras, dan perbuatan maksiat lainnya.
Bagi orang yang meninggalkan perbuatan-perbuatan tersebut, maka akan mendapat balasannya dan menjadi manusia yang beruntung.
Imam Asy Syadzili menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan maksiat secara lahir, meninggalkan cinta kepada dunia secara batin, dan selalu menjaga anggota tubuhnya dari dosa, maka dia akan diberi tambahan-tambahan kebaikan dari Tuhannya, yaitu bertambahnya ilmu, iman, dan makrifat.
“Allah akan menyediakan malaikat penjaga untuknya. Allah akan mengumpulkannya ke dalam para saksi dan dalam sirr-Nya. Allah akan memegang tangannya untuk menjaga dan memuliakan seluruh urusannya,” kata Asy Syadzili.
Dia pun menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang meminta wejangan kepadanya. Lalu, Asy Syadzili memberikan nasihat kepada agar tidak menjadikan maksiat sebagai tempat tinggal, dan tidak menjadikan dunia dan cinta kepadanya sebagai berhala.
Selain itu, Imam Asy Syadzili juga berpesan kepada laki-laki tersebut untuk meninggalkan hawa nafsu, dan selalu memohon pertolongan kepada Allah karena Dia lah sebaik-baik pelindung dan penolong. “Engkau harus mendapatkan hakikat dalam iman dan penyaksian dalam kebaikan. Ikatlah semua itu dengan ilmu, maka Engkau akan mendapatkan karunia yang lebih. Pintalah anugerah dari Allah, jangan mengharap apapun, kecuali Allah,” jelas Asy Syadzili.
Dalam Alquran juga telah ditegaskan bahwa tidak ada Tuhan lain selain Allah. Hal ini sebagaimana firman-Nya surat An Naml ayat 63:
أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ “Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Mahatinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).”
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=417808724973321&version=v2.8"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk'));