Balikpapan – Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adward Skenda Putra, menyatakan akan mengevaluasi halte TEMAN bus (Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman), yang dikenal sebagai Balikpapan City Trans.
“Pada hari pertama pengoperasian TEMAN bus, masih ada kendaraan lain yang parkir di halte bus,” katanya, Senin (8/7/2023).
Dua halte yang dimaksud adalah halte di Pelabuhan Semayang, Jalan Yos Sudarso, dan halte di luar Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Jalan Marsma R Iswahyudi. Di halte Semayang, dua truk terlihat parkir sehingga bus harus menunggu di luar zona merah. Sedangkan di halte Sepinggan, kendaraan daring yang menunggu penumpang mengisi tempat tersebut.
Rencana Angkutan Kota akan dijadikan Kendaraan Feeder
Selain itu, beberapa rambu halte bus tertutup pohon, sehingga tidak terlihat jelas. “Kami akan lakukan evaluasi dan sosialisasi agar tempat itu tidak digunakan untuk parkir kendaraan,” tambah Adward.
Edo juga menyatakan Dinas Perhubungan Balikpapan akan bertemu dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Balikpapan untuk membahas nasib Angkutan Kota (Angkot) dengan hadirnya TEMAN bus. “Rencananya, angkutan kota akan dijadikan kendaraan feeder. Kita harus ajak pengusaha angkutan untuk turut terlibat,” ungkapnya.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Fadlianoor, menyarankan penambahan koridor untuk bus TEMAN dan menilai bus ini cocok untuk mengangkut anak sekolah dan wisatawan di Balikpapan, terutama di kawasan Balikpapan Utara yang sering macet saat jam berangkat dan pulang sekolah.
Usulan Penambahan Koridor TEMAN Bus untuk Kurangi Kemacetan
“Di kawasan Strat I sampai IV sering macet karena banyak antar jemput. Jika ada 400 siswa dalam satu sekolah, berarti ada 400 kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Maka, perlukan tambahan koridor Bus Trans City di titik-titik sekolah,” harapnya.
Fadlianoor juga menekankan pentingnya regulasi yang kuat untuk mendukung penggunaan bus, seperti aturan ganjil-genap yang diterapkan di DKI Jakarta. “Kalau regulasi dan aturan kita tidak kuat, percuma saja ada bus,” katanya.
Ia berharap Dinas Perhubungan Balikpapan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Balikpapan untuk memastikan program ini berjalan maksimal. “Harapannya program ini dapat berjalan maksimal, baik dari pemanfaatannya maupun efektivitasnya,” ujar Fadlianoor.