Surabaya – Axelerasi Bhinneka Teknologi (Axelbit) melaksanakan pelatihan dengan metode bootcamp yang mengajarkan instalasi fiber optic aerial dan desain, serta implementasi fiber to the home (FTTH) ke praktisi dan teknisi.
Kemudian, CEO Axelbit Herry Darmawan mengungkapkan tujuan dari bootcamp ini untuk memberikan bekal kepada para praktisi dan teknisi. Hal tersebut dengan harapan agar para pelaku mengetahui desain, pemasangan, instalasi, dan troubleshoot fiber optic secara komprehensif.
“Saat ini fiber optic sudah digunakan untuk distribusi dan akses. Di mana penggunaannya semakin meluas dari hulu sampai ke hilir. Itu sebabnya, perlu pemahaman tentang teori dan praktik untuk mendesain, menghitung, dan menerapkan topologinya,” kata Herry dalam keterangan di Surabaya, Kamis (1/8/2024).
Rincian Materi Bootcamp
Peserta mendapatkan materi meliputi dasar teori fiber optic, jenis-jenis kabel fiber optic, jenis-jenis fiber optic connector. Selain itu, praktik terminasi dan penyambungan fiber optic, drafter FTTH untuk desain dan kalkulasi redaman, praktik simulasi FTTH, dan setting OLT dan ONT.
“Materi ini banyak digunakan untuk distribusi internet sampai ke rumah-rumah. Secara otomatis peserta mengikuti pelatihan dan praktek, baik di luar ruang maupun indoor,” ucap Herry.
Selain itu, pada dasarnya Axelbit telah beberapa kali menggelar bootcamp. Namun, metode pelatihan praktik dan karantina ini merupakan yang pertama di Indonesia. Bahkan, Herry mengungkapkan ke depannya ia akan mengembangkan lebih luas pelatihan ini baik dari peserta maupun coverage-nya.
Sementara itu, keterlibatan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Timur. Selain itu, Zimmlink selaku provider kabel dan perangkat FTTH mempertegas bahwa goal pelatihan ini bukan kaleng-kaleng.
“Ke depan kami berencana menggelar bootcamp fiber optic lebih luas. Tidak hanya di wilayah Jawa Timur,” kata Alumni Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Jurusan Teknik Informatika ini.
Pelaku Teknologi Gelar Kabel Fiber Optic Terdesain Sistematis
Bidang Training APJII Jatim, Darian Rizaludin mengatakan bahwa pengetahuan dalam bootcamp ini harus menjadi ilmu dasar. Utamanya bagi para pelaku industri teknologi untuk menggelar kabel fiber optic yang benar dan terdesain secara sistematis.
“Perlu juga dilakukan sosialisasi peraturan kominfo tentang jasa jual kembali internet agar para pelaku industri dapat melakukan aktivitasnya tanpa melanggar regulasi,” tandas Darian.
Sementara itu, Cahyo Timur dari Capoeng Digital Network menyatakan kegiatan ini sangat positif. Serta kegiatan ini juga membantu bagi yang minim pengetahuan tentang fiber optik dan jaringan mikrotik.
Tereakhir Rio Andika, pengajar SMK Candra Birawa Pare, Kabupaten Kediri berharap ada pelatihan lainnya guna meningkatkan pengetahuan dan skill.
“Kami sangat memerlukan pengetahuan ini untuk perkembangan peserta didik kami di sekolah,” pungkasnya.