Mojokerto – Siti Maimunah (32) berhasil mengembangkan bisnis jamu hingga go Internasional. Berkat kegigihannya, usaha yang ia geluti sejak tahun 2012 sudah mencapai Turki, Dubai, Qatar, Hongkong, Abu Dhabi, dan Belanda.
“Baru-baru ini kami kirim ke Sydney Australia, ” ungkap Maemuna kepada Gonews.id saat di temui diruang kerjanya, Sabtu (5/2/2022).
Produk jahe instan miliknya ini juga sudah dijual di toko oleh-oleh Indoturki, Konjen KJRI Instanbul Turki. Kabar teranyar produk miliknya laris diburu oleh konsumen disana.
Sebelumnya, dirinya menjajakan jamu dari kampung ke kampung dengan sepeda ontel miliknya, untuk membantu sang suami mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Maemunah bercerita bahwa ia memulai berjualan jamu sejak 9 tahun lalu. Menjajakan dari deaa ke desa sekitar rumahnya yang beralamat di Brangkal Gg. 5 RT 02 RW 01, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Setelah itu, kemudian ia juga berjualan di Pasar Benteng Pancasila (Benpas) selama 5 tahun. Sampai akhirnya dirinya bisa mewujudkan mimpinya pergi menjalankan ibadah Umrah ke tanah Suci Makkah.
“Jadi awalnya kami mulai berjualan yang cair dulu, lalu saya pergi kerumahnya Allah (Makkah) terus saya minta diberi oleh-oleh yang barokah,” ungkapnya.
Menurut Maemuna, dalam ia menjalankan ibadah umrah, ia berdo’a untuk bisa memiliki produk hingga sampai mancanegara. Serta banyak diminati oleh banyak orang dan bisa dipasarkan dimana saja.
“Ada Mualif, ustadz kami dari Jakarta minta dikirimi produk saya. Saya berfikir bagaimana kirimnya, apa tidak rusak atau tumpah di jalan? Ahirnya saya bikin yang serbuk, ” ucapnya.
Setelah Umrah itu, ia memutuskan untuk membuat jamu miliknya dijadikan produk instan. Menurutnya, lebih awet dan bisa dipasarkan dimana saja yakni jahe merah instan yang dimulai sejak tahun 2018.
Maemuna memberi nama bisnisnya dengan UD. Berkah Baitulloh yang memiliki arti bahwa berkahnya pulang dari rumahnya Allah. Kemudian untuk nama brannya yakni Ijaba yang berarti do’a yang diijaba atau dikabulkan oleh Allah SWT.
Untuk tetap memenuhi kebutuhan pasar, Maimunah ingin terus berinovasi membuat jamu instan miliknya suapaya bisa menjangkau semua kalangan dengan membuat beberapa varian yakni jahe merah original, jahe merah susu, beras kencur, dan temulawak.
“Akan tetapi yang paling banyak diniminati konsumen adalah jahe merah instan, saat pandemi kemaren banyak testimoni, sembuh berkat mengkonsumsi jahe merah, ” tuturnya.
Maimun menjual mulai harga kemasan pouch ukuran 250 gram seharga 40 ribu rupiah dan yang kemasan jumbo ukuran 1 kg seharga 130 ribu rupiah, kemudian ia juga menyediakan yang kemasan dengan harga 40 ribu rupiah.
Kini dirinya sudah memiliki 5 pegawai, 3 orang membantu produksi dan 2 orang lagi ia tempatkan di pemasaran.
“Alhamdulillah, produk kami sudah masuk di supermarket-supermarket di Jawa. Kami juga memanfaatkan media sosial dan plafon market digital, ” tuturnya.
Jahe merah memiliki berbagai macam khasiat, menurut Maimun jahe merah miliknya dapat mengatasi kolestrol, meningkatkan stamina pria, darah tinggi, penyakit mag, dan ambeyen.
Cerita dibalik usaha yang dirintis oleh Maimun ini memang sangat menginspirasi. Butuh waktu yang lama dan proses yang cukup panjang yang harus dilalui oleh Maimun untuk bisa mencapai dititik ini. Wanita yang menempuh pendidikan sekolah dasar ini, berpesan kepada semua orang yang ingin berbisnis untuk tidak takut untuk mencoba.
Terkait perizinan akan dibantu oleh dinas-dinas terkait, sehingga para pemilik usaha tidak usah khawatir yang terpenting adalah bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kalau kita sudah bisa bikin produk, kita datangi dinas-dinas terkait. Alhamdulillah saya sebagai UKMnya kabupaten Mojokerto juga diramut, dirangkul tentang perizinan sampai bahkan ilmu yang banyak kita dapat juga dari dinas-dinas tersebut,” pungkasnya.