Mojokerto – Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengadakan sosialisasi edukasi makanan gizi seimbang bagi kader TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP). Kegiatan ini dikemas dalam demo masak yang menarik dan diikuti oleh 300 peserta di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) pada Selasa (20/2/2024).
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, yang hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya edukasi gizi seimbang dalam memerangi stunting dan penyakit generatif.
“Stunting adalah masalah nasional yang harus kita selesaikan di tahun 2024. Salah satu faktor penyebabnya adalah kekurangan gizi,” jelas Bupati Ikfina.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat tentang konsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Selain itu, Bupati Ikfina juga mendorong penggunaan MSG sebagai substitusi garam untuk menurunkan risiko penyakit generatif seperti tekanan darah tinggi.
“Dengan edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang sesuai kebutuhan dan gizi seimbang, sehingga terhindar dari berbagai penyakit generatif dan meningkatkan usia harapan hidup di Kabupaten Mojokerto,” harapnya.
Demo masak yang dipandu oleh chef profesional menghadirkan menu-menu sehat dan lezat yang mudah diolah dengan bahan-bahan lokal. Para peserta antusias mengikuti demo dan mencicipi hidangan yang disajikan.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Mojokerto dengan PT. Ajinomoto Indonesia yang berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat.
Direktur & Factory Manager PT. Ajinomoto Indonesia, Samsul Bahri menyatakan, “Kami mendukung penuh upaya Pemkab Mojokerto dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui edukasi gizi seimbang. Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat dan terhindar dari stunting dan penyakit generatif.”
Sosialisasi edukasi gizi seimbang di Mojokerto merupakan langkah positif dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Dengan edukasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan target penanggulangan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat dapat tercapai.