Sangatta – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Adat Nusantara (Lemtari) Kabupaten Kutai Timur resmi dilantik untuk masa bakti 2024-2029. Pelantikan yang berlangsung khidmat di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur, Minggu (25/8/2024), dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lemtari Indonesia, Suhaili Husen Datuk Mudo.
Dalam sambutannya, Suhaili menekankan pentingnya peran Lemtari dalam melestarikan adat istiadat yang tersebar di seluruh nusantara. Menurutnya, Lemtari tidak hanya bertujuan menjaga keberagaman adat, tetapi juga berfungsi sebagai benteng pertahanan dalam menyaring pengaruh budaya luar yang berpotensi merusak tatanan adat yang telah lama mengakar.
“Adat adalah salah satu pilar utama dalam menjaga identitas bangsa. Melalui adat, kita dapat menetapkan aturan yang melarang masuknya budaya asing yang tidak sesuai dan memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar,” ungkap Suhaili. Pernyataan ini menegaskan betapa krusialnya peran Lemtari dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi.
Suhaili juga menambahkan bahwa DPD Lemtari Kutai Timur diharapkan dapat segera merumuskan dan menerbitkan peraturan adat sebagai panduan dalam menjalankan tugas mereka. Sebagai bagian dari upaya memperkuat Lemtari, Suhaili mengumumkan rencana diadakannya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lemtari di Bali pada tahun ini, yang akan menjadi ajang strategis untuk menyusun program kerja ke depan.
Sementara itu, Ketua DPD Lemtari Kutai Timur, Andi Syahrudin Sidik, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelantikan ini. Ia berkomitmen untuk segera menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pengurus guna menyusun program kerja yang akan membawa Lemtari Kutai Timur semakin maju dalam melestarikan adat dan budaya setempat.
“Dengan pelantikan ini, kami siap bergerak cepat. Langkah pertama adalah menyusun program kerja yang konkret, agar tujuan utama kami dalam menjaga dan melestarikan adat di Kutai Timur dapat terlaksana dengan baik,” ujar Andi.
Lemtari Kutai Timur diharapkan mampu menjadi perekat keragaman adat dan budaya di daerah ini, sekaligus menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh negatif dari luar. Dengan berbagai suku dan bahasa yang ada di Kutai Timur, keberadaan Lemtari menjadi vital dalam menjaga keutuhan dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.