Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memulai pembangunan tanggul mitigasi usai Lebaran 1446 Hijriah/2025. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko banjir rob di beberapa titik rawan di Jakarta Utara.
“Nanti setelah Lebaran, kami akan membangun tanggul-tanggul di beberapa tempat, dan itu mudah-mudahan menjadi upaya preventif untuk rob di beberapa titik yang selalu terjadi,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Rabu (12/3/2025).
Rencana pembangunan tanggul mitigasi ini sebelumnya telah disampaikan sejak era Penjabat Gubernur Teguh Setyabudi pada Januari 2025. Namun, hingga kini belum ada informasi rinci mengenai lokasi dan panjang tanggul yang akan dibangun.
Tanggul mitigasi ini akan dibangun sebagai solusi jangka pendek sembari menunggu rampungnya proyek tanggul laut raksasa dalam Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) pada 2030.
Program NCICD merupakan proyek strategis nasional yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain berfungsi sebagai pengendali banjir dan kenaikan muka air laut, proyek ini juga bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan di pesisir Jakarta dengan konsep ruang ketiga.
Lebih lanjut, Pramono juga memperingatkan adanya potensi banjir rob pada 28-29 Maret 2025 yang berisiko menggenangi beberapa wilayah di Jakarta Utara, seperti Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Guna mengantisipasi hal tersebut, ia telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk menyiagakan pompa pengendali banjir dan melakukan berbagai langkah mitigasi.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi kepada warga pesisir Jakarta Utara terkait potensi banjir rob. Jika diperlukan, BPBD akan menyiapkan sarana evakuasi dan lokasi pengungsian, termasuk penyediaan perahu dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Dengan langkah-langkah ini, Pemprov DKI berharap dapat mengurangi dampak banjir rob yang kerap terjadi dan memberikan perlindungan lebih baik bagi warga pesisir Jakarta.