Bontang – Satu bulan jelang Hari Raya Iduladha adalah masa-masa peternak sapi mengisi kandang-kandang mereka untuk stok. Oleh karena itu harga sapi biasanya juga ikut naik, dampak PMK diyakini harga akan semakin melambung karena dampaknya dari pasokan yang kurang.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bontang Jois Ratna Andiolo kepada awak media, Kamis (2/6/2022).
Berdasarkan data DKP3 Bontang per tanggal 20 Mei, stok sapi di Kota Taman tercatat 161 ekor sapi, dan hingga kini belum ada penambahan dikarenakan beberapa wilayah penyuplai terserang wabah PMK sehingga harus dilockdown.
Oleh karena itu jika dilihat dari stok hewan yang tersedia, Iduladha tahun ini diprediksi akan mengalami kelangkaan hewan kurban.
Dijelaskan Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang drh Riyono, setiap tahun sebulan sebelum Iduladha stok hewan di Bontang mencapai 1.000 ekor. Karena itu tak jarang para pedagang dan peternak mulai menjajakan hewan di pinggir-pinggir jalan.
“Tapi sekarang belum ada satupun,” kata Riyono.
Hal ini dikarenakan lambatnya pendistribusian sapi yang masuk di Kota Bontang lantaran harus melalui beberapa tahapan proses pengawasan kesehatan ketat selama 14 hari dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan hewan yang cukup ketat.
“Ini juga berpeluang harga sapi bakal naik, sebab karantina hewan juga membutuhkan biaya,” ujarnya.
Meski kondisi stok hewan jauh dari target, DKP3 Bontang memastikan kebutuhan hewan kurban saat Iduladha tetap terpenuhi dengan memberdayakan hewan lokal.
“Kita usahakan Iduladha kebutuhan hewan kurban terpenuhi, meski tak sebanyak sebelumnya. Kita usahakan berdayakan ternak lokal,” tegasnya.