Kediri – Perguruan Ikatan Keluarga Silat (IKS) Putra Indonesia Kera Sakti Cabang Kediri sukses menggelar bakti sosial (baksos) berupa pengobatan alternatif gratis, Minggu (19/1/2025). Acara yang diadakan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri, ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 perguruan IKSPI Kera Sakti.
Dalam baksos tersebut, para pendekar dari IKSPI Kera Sakti memberikan layanan pengobatan alternatif untuk berbagai macam keluhan kesehatan, mulai dari asam urat, kolesterol, stroke, diabetes, hingga persoalan supranatural.
Ketua Cabang IKSPI Kera Sakti Kediri, Suparno, menjelaskan bahwa tim pengobatan yang diterjunkan terdiri dari 16 orang, termasuk 14 terapis pijat dan 2 spesialis masalah supranatural.
“Sebagian besar warga yang datang memilih layanan terapi pijat. Kami menggunakan berbagai teknik pijat, seperti titik saraf, totok, dan akupunktur, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien,” ujar Suparno kepada awak media, Minggu (19/1/2025).
Penanganan Keluhan Non-Medis
Selain terapi pijat, tim supranatural juga bersiaga untuk menangani keluhan non-medis dari warga yang membutuhkan. Menurut Suparno, banyak warga yang berkonsultasi mengenai masalah keluarga, ekonomi, atau penyakit yang tidak kunjung sembuh.
“Tim supranatural biasanya membantu menangani keluhan yang sifatnya non-medis. Ada warga yang berkonsultasi tentang keluarganya yang sakit atau menghadapi masalah ekonomi. Kadang juga ada orang dengan tingkah laku yang berbeda dari biasanya,” tambah Suparno.
Ia menekankan bahwa kegiatan baksos ini adalah bagian dari ajaran dharma perguruan IKSPI Kera Sakti, yang tidak hanya mengajarkan seni bela diri, tetapi juga nilai-nilai kerohanian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Apa yang kami peroleh dari ilmu IKSPI Kera Sakti, kami kembalikan kepada masyarakat melalui kegiatan seperti ini. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kami,” kata Suparno.
Respon Positif dari Warga
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Kelurahan Pojok dan sekitarnya. Salah seorang warga, Dyah Nilamsari, mengaku sangat terbantu dengan pengobatan alternatif yang digelar oleh IKSPI Kera Sakti.
“Alhamdulillah, setelah ikut terapi, badan saya terasa lebih ringan, dan jalan menjadi lebih enak,” ungkap Dyah, yang sebelumnya mengeluhkan masalah berat badan pada kedua kakinya.
Dyah berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan secara rutin karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama mereka yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Komitmen Rutin dan Berkelanjutan
Suparno menyampaikan bahwa baksos pengobatan alternatif ini bukan kali pertama dilakukan oleh IKSPI Kera Sakti. Kegiatan serupa rutin diadakan setiap tahun sebagai wujud nyata pengamalan ajaran perguruan.
“Selain memperingati HUT perguruan, baksos ini adalah komitmen kami untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa perguruan ini tidak hanya berfokus pada seni bela diri, tetapi juga pada nilai kemanusiaan dan pengabdian,” jelasnya.
Melalui baksos ini, IKSPI Kera Sakti berharap dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus mempererat hubungan antara perguruan dan warga.
Harapan ke Depan
Kegiatan pengobatan alternatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi lain untuk turut aktif dalam kegiatan sosial yang membantu masyarakat. Dengan antusiasme yang ditunjukkan warga, Suparno optimistis baksos semacam ini akan terus menjadi bagian penting dari perjalanan perguruan IKSPI Kera Sakti.
“Semoga ke depan kami bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi,” pungkasnya.
Dengan semangat dharma dan pengabdian, IKSPI Kera Sakti membuktikan bahwa bela diri bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga soal membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat melalui aksi nyata.