Kutai Timur – Bupati Ardiansyah Sulaiman memastikan bahwa 13 desa di Kabupaten Kutai Timur akan segera mendapatkan akses listrik PLN dalam tahun ini, sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan infrastruktur dasar.
Penegasan ini disampaikan saat peringatan HUT ke‑26 Kutim dalam sidang paripurna DPRD, menyusul peresmian listrik untuk Desa Manubar, Kecamatan Sandaran, yang menjadi proyek percontohan.
“Walaupun kami menghadapi pemangkasan APBD akibat dipotongnya Dana Bagi Hasil (DBH) oleh Pemerintah Pusat, 50 program prioritas kami tegaskan tetap berjalan,” kata Bupati Ardiansyah di hadapan para anggota DPRD dan tamu undangan.
Untuk mencapai target ini, Pemkab telah menjalin koordinasi dengan pihak UP3K Bontang dan UP2K Kaltim agar proses pengaliran listrik dapat berjalan lancar di desa-desa sasaran.
Program elektrifikasi tersebut beriringan dengan komitmen untuk memperkuat jaringan Sistem Mahakam, sehingga distribusi daya di daerah pedesaan bisa lebih merata dan andal.
Hingga saat ini, tingkat elektrifikasi di Kutim diklaim sudah mencapai sekitar 82 persen dari total wilayah kabupaten.
Selain itu, Bupati Ardiansyah juga menyerukan agar layanan air bersih diperluas ke tingkat desa. Ia meminta agar PDAM dapat menjangkau semua desa melalui pengembangan embung, kolam eks tambang, serta program seperti PAMDES dan PAMSIMAS.
Langkah-langkah ini dianggap penting untuk mewujudkan visi “Kutim Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing”, di tengah tantangan fiskal yang dihadapi pemerintah daerah.
