Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya adalah penguatan pengasuhan anak. Melalui program “Kelas Orang Tua Hebat” dengan Modul BKB (Bina Keluarga Balita) Emas yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo, pemerintah daerah optimistis bisa mencapai target zero stunting.
Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Menurutnya, stunting tidak hanya persoalan kesehatan, tetapi juga masa depan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, upaya pencegahan sejak dini menjadi sangat penting.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga persoalan masa depan generasi penerus. Maka dari itu, orang tua memiliki peran penting dalam memastikan kebutuhan gizi dan pola asuh anak terpenuhi dengan baik,” ujar Subandi dalam acara Internalisasi Pengasuhan Balita Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Melalui Kelas Orang Tua Hebat di Pendopo Delta Wibawa pada Jumat (13/9).
Ia juga menekankan, melalui internalisasi pengasuhan yang baik dan benar, para orang tua diharapkan dapat memahami pentingnya memberikan perhatian penuh pada masa emas pertumbuhan balita. Periode ini adalah masa krusial dalam menentukan perkembangan fisik dan kecerdasan anak di masa mendatang.
Selain orang tua, Subandi menyebutkan bahwa peran aktif dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan Sub PPKBD juga sangat penting. Mereka berperan dalam pencatatan data dan informasi terkait perkembangan anak-anak di desa-desa di Kabupaten Sidoarjo. Informasi tersebut sangat berguna dalam memantau perkembangan balita serta mencegah terjadinya stunting.
“Kelas Orang Tua Hebat ini merupakan bagian dari langkah nyata kita untuk membekali para orang tua dengan pengetahuan tentang pengasuhan yang tepat, guna memastikan setiap anak di Sidoarjo dapat tumbuh sehat dan cerdas,” lanjutnya.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani, turut menjelaskan lebih lanjut tentang pentingnya program ini. Menurutnya, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) telah memberikan edukasi komprehensif kepada para orang tua tentang cara menjaga kesehatan dan perkembangan balita secara tepat.
“Selain memberikan edukasi tentang pengasuhan, kami juga mendukung pemenuhan gizi dengan membagikan daging ayam dan telur kepada balita yang rawan stunting. Selain itu, kami juga menggandeng kader KB desa-desa untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal stunting,” ujar Heni.
Dengan langkah-langkah tersebut, Heni berharap angka stunting di Sidoarjo bisa terus ditekan. Ia optimistis, target zero stunting dapat tercapai berdasarkan data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024.
“Semoga Sidoarjo bisa mencapai zero stunting dan menghasilkan generasi yang sehat dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.