“Tuntutan kami para sopir angkot hanya satu yaitu menolak bus Bacitra,” tegas Hendra koordinator aksi solidaritas sopir angkot di Kota Balikpapan dalam orasi nya.
Sopir Merasa Rugi Karena Adanya TEMAN Bus
Selanjutnya ia menuturkan para sopir khawatir dengan adanya TEMAN bus. Maka pendapatan mereka akan menurun meskipun saat ini masih dalam masa uji coba.
“Kami merasa pemerintah merugikan kami sebab sudah tidak bisa lagi menghidupi anak istri, belum lagi untuk storan,” ungkapnya.
Kemudian Hendra mengungkapkan untuk pendapatan satu hari biasanya mencapai hingga Rp100 ribu. Namun karena adanya uji coba pendapatan para sopir angkot menurun drastis.
Lalu nampak ratusan angkot dari delapan trayek yang ada di Kota Balikpapan. Ratusan angkot tersebut memenuhi dua ruas jalan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.
Selain itu, para pengunjukrasa juga meminta sopir angkot lainnya. Angkot yang membawa penumpang agar menurunkan penumpangnya dan turut ikut dalam aksi tersebut.
Hendra: Uji Coba Bus Tolong Berhentikan!
Sementara itu setelah melakukan orasi, Hendra dan dua orang rekannya menemui para pejabat di Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan diskusi terkait tuntutan mereka.
“Intinya apa yang kita tuntut ke wali kota untuk di respon, jadi mulai hari ini uji coba bus di berhentikan,” ucap Hendra saat keluar dari Balai Kota dan disambut baik oleh para sopir angkot lainnya.
Demikian pula, Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan Zulkifli yang menemui peserta aksi menyampaikan bahwa bus ini merupakan uji coba dari Kementerian Perhubungan.
“Mereka ingin mengetahui berapa kebutuhan transportasi di Balikpapan dan sebagainya,” tandasnya.
Dia membenarkan, bahwa benar bus itu akan berhenti beroperasi sementara hingga 1 Agustus mendatang.
“Kemudian bus itu akan kembali beroperasi, hanya sampai tanggal 20 Agustus untuk mendukung sarana transportasi dengan adanya agenda upacara HUT RI di IKN,” ungkapnya.
Kendaraan Angkot Harus Miliki Izin Trayek dan Layak Jalan
Kemudian kata Zulkifli kembali mengadakan evaluasi secara menyeluruh. Artinya, dalam hal ini Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adward Skenda Putra pada evaluasi tersebut turut melibatkan mereka.
“Kami akan mengajak diskusi para perwakilan trayek, Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI), dan Forum Pengusaha Angkot,” katanya.
Selain itu, Adward Skenda Putra yang akrab disapa Edo itu meminta selama bus Bacitra itu berhenti beroperasi, ia juga meminta angkot yang beroperasi memiliki izin trayek dan layak jalan.
“Jadi kalau tidak layak maka akan dirazia dan ditertibkan,” tegas Edo.
Selanjutnya, Edo menyebutkan, Angkot yang memiliki izin trayek di Kota Balikpapan hanya sekitar 214 lebih dari 411 angkot.
Selain itu, mereka belum memperpanjang izin trayek.
“Kami awasi dan lakukan penertiban, karena kami utamakan kenyamanan masyarakat yang menggunakan Angkot” ungkapnya lagi.
Selanjutnya, dia juga mengingatkan kepada para sopir Angkot juga layak mengendarai angkot mengingat banyak protes dari penumpang.
“Kami sering dapat laporan mereka mengemudikan Angkot sambil merokok, sehingga itu menjadi catatan bagi kami,” ungkapnya.
Edo menambahkan, pihaknya juga mendapatkan saran agar sopir angkot diberikan tanda kartu pengenal serta seragam Angkot.
“Dan ini kami upayakan di tahun 2025,” katanya.
Balikpapan Penopang IKN Transportasi Umum Harus Memadai
Secara terpisah Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan pihaknya menampung aspirasi para sopir angkot dan akan disampaikan kepada pemerintah pusat.
“Karena ini kan program dari Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.
Terakhir, Kota Balikpapan merupakan penopang Ibu Kota Nusantara yang sudah seharusnya memiliki fasilitas Sarana Transportasi Umum Masal (SAUM) yang memadai.
“Maka perlu untuk diperbaharui,” kata Rahmad.