Buton – Pemerintah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, memberikan bantuan usaha perikanan kepada sejumlah nelayan di PPI Pasarwajo. Bantuan tersebut bertujuan guna menekan laju inflasi.
Pj Bupati Buton Basiran menyerahkan bantuan usaha perikanan kepada pelaku usaha Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Buton.
Basiran mengatakan bantuan sarana usaha perikanan kepada pelaku usaha perikanan merupakan bagian dari perhatian pemerintahan setempat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan maupun para pelaku usaha nelayan.
“Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga masing-masing,” ungkap orang nomor satu di wilayah lingkungan pemkab Buton ini.
Pj Bupati Buton menyerahkan secara langsung kepada masyarakat nelayan yang mewakili tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Buton.
Bantuan sarana usaha perikanan yang diberikan meliputi tiga bidang yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya dan bidang pengolahan dan pemasaran ikan.
“Bantuan itu antara lain berupa armada tuna hand line sebanyak 42 unit; armada katinting 18 unit; sarana prasarana rumput laut 4 paket; jaring insang/gill net 14 paket; jaring sero 8 unit; jaring keramba budidaya ikan 649 kg,” terang Pj Bupati.
Tidak hanya itu, nelayan juga mendapat pendeteksi ikan/fish finder 20 buah, rumpon 4 unit, mesin dalam/mesin inboard 8 unit, bibit ikan kue/bobara 300 ekor, sarana pemasaran ikan berupa ember ikan sebanyak 1.250 buah, sarana pengelolahan ikan berupa cool box dan jumbo/termos sebanyak 160 buah.
Pj Bupati menegaskan bantuan tersebut harus disyukuri karena tidak seluruh nelayan di daerah tersebut mendapat bantuan dan tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga Dinas Perikanan bisa memberikan bantuan tersebut.
“Bantuan untuk nelayan ini sangat bermanfaat, salah satunya ada fish finder atau pendeteksi ikan adalah cara mencari posisi ikan,” terangnya.
Ia memerintahkan Dinas Perikanan Kabupaten Buton untuk memperbanyak lagi bantuan tersebut sehingga para nelayan dapat mengetahui posisi dan lokasi ikan.
Selain itu, nelayan juga harus dibina, dibimbing dan dilatih dalam menggunakan alat fish finder agar dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh para nelayan.
Ia berharap Dinas Perikanan bergerak memantau hasil perikanan para nelayan. Sedangkan untuk pemasaran hasil tangkap para nelayan juga harus diperhatikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
“Dengan demikian persoalan yang dihadapi nelayan dapat teratasi dan kesejahteraan nelayan semakin meningkat,” tandasnya