Jombang – Deklarasi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran oleh beberapa keturunan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, menggemparkan jagat politik. Maklumat yang dibacakan Gus Irfan Yusuf, Gus Billy Wahid, Gus Yusuf Adnan Kikin dan Gus Ivan Fahmi dalam acara Maklumat Tebuireng pada Selasa (6/2/2024) tersebut sontak menuai berbagai respons.
Gus Ivan, salah satu pencetus maklumat, menegaskan bahwa dukungan tersebut merupakan panduan bagi para santri, alumni, dan masyarakat umum.
Namun, pernyataan resmi dari Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Machfudz (Gus Kikin) pada Rabu (7/2/2024) menepis adanya deklarasi dukungan atas nama pesantren. Gus Kikin menegaskan bahwa Tebuireng tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Deklarasi dan Maklumat
Maklumat Tebuireng yang dibacakan Gus Ivan menyerukan agar para santri, alumni, dan masyarakat umum mendukung Prabowo-Gibran. Alasan dukungan tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan, seperti:
Rekam jejak Prabowo di bidang keamanan dan pertahanan. Kemudian, Kemampuan Gibran dalam memimpin dan membangun daerah dan Kesatuan dan persatuan bangsa.
“Mengajak semua pihak untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024. Dengan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029,” kata Gus Ivan, seperti dilansir Antara.
Klarifikasi dan Netralitas
Gus Kikin dalam pernyataannya menegaskan bahwa Tebuireng tidak pernah terlibat dalam politik praktis, termasuk memberikan dukungan kepada salah satu paslon. Posisi netral Tebuireng, menurut Gus Kikin, dimaksudkan untuk menjaga persatuan dan semangat ukhuwah.
Gus Kikin juga menjelaskan bahwa deklarasi yang dilakukan pemberian dukungan” terhadap salah satu Paslon Pilpres 2024 di acara “Mudzakarah Indonesia Maju” yang diadakan di lokasi parkir KMGD (di luar kawasan Pesantren Tebuireng) tidak mewakili sikap kelembagaan Tebuireng, melainkan sikap personal para keturunan KH Hasyim Asy’ari yang hadir.
“Pesantren Tebuireng tidak pernah terlibat politik praktis, termasuk memberikan dukungan terbuka dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. Pesantren Tebuireng tetap dalam posisi netral dan tidak berpihak dalam kontestasi Pilpres 2024 dalam rangka menjaga persatuan dan semangat ukhuwah,” bunyi pernyataan yang dibagikan melalui akun Instagram @majalahtebuireng, Rabu (7/2/2024).
Pesantren Tebuireng senantiasa menerima dan menghormati tamu yang bersilaturahim sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.