Di bulan Maret 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan untuk melakukan semuanya dari rumah, bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) dan belajar dari rumah (Study From Home/SFH) bagi semua kalangan pekerja dan pelajar dari tingkat sekolah dasar sampai perkuliahan akibat terjadinya pandemi korona di Indonesia. Bahkan pandemi ini juga dirasakan di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu Mendikbud menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah satunya berisi mengenai pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Artikel ini bertujuan untuk menemukan cara untuk melakukan pembelajaran yang aman sebelum dan atau selama pandemi covid-19 dengan melibatkan sekolah, peserta didik dan orang tua/keluarga secara gotong royong, memperoleh suatu metode pembelajaran yang aman dan nyaman di SMK dengan mengacu pada program merdeka belajar dan panduan dari kemendikbud serta menyajikan media pembelajaran mata pelajaran Sistem Komputer di SMK Negeri 1 Pungging yang aman dan tetap mengacu pada program merdeka belajar dan panduan dari Kemendikbud. Penulisan artikel ini menggunakan dua jenis metode penelitian yaitu metode deskrptif dan studi kasus.
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pembelajaran yang aman selama pandemic covid 19 berdasarkan pengalaman dan hasil observasi. Sedangkan metode studi kasus yang digunakan untuk memperoleh data suatu kasus yang spesifik yaitu studi kasus pembelajaran Sistem Komputer di SMK Negeri 1 Mojokerto. Data penelitian diperoleh melalui observasi, pemeriksaan dokumen dan sebagainya.
Di era new normal saat awal tahun ajaran baru, pembelajaran di SMK Negeri 1 Pungging dilakukan berdasarkan ketentuan dan panduan yang dikeluarkan pemerintah yaitu menggunakan penyelenggaraan pembelajaran secara kombinasi antara pembelajaran jarak jauh daring dan pembelajaran secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kendala praktek ini diatasi dengan menggunakan aplikasi simulator, contohnya aplikasi tinkercad.
Saat pembelajaran jarak jauh daring berlangsung, peserta didik tidak dapat melakukan praktikum di laboratorium sekolah. Permasalahan ini diatasi dengan penggunaaan aplikasi tinkercad sebagai simulator. Peserta didik tetap dapat melakukan praktek merangkai komponen elektronik di rumah dengan aman dan menyenangkan.
Bahkan dengan aplikasi ini, peserta didik berasa bereksperimen tanpa takut terjadi kerusakan pada hardware/komponen. Aplikasi tinkercad ini juga dapat digunakan sebelum peserta didik merakit komponen elektronik fisik seperti Arduino. Praktek dengan tinkercad ini memacu peserta didik berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah saat melakukan percobaan di laboratorium.
Saat peserta didik menemukan masalah, mereka dapat bertanya kepada guru baik saat tatap muka maupun saat daring (menggunakan grup
whatsapp maupun di googleclassroom) Sehingga tercipta komunikasi dan kolaborasi antara guru dan peserta didik. Revolusi 4.0 yang menuntut peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovasi juga dapat diwujudkan melalui aplikasi tinkercad ini.
Peserta didik dapat melakukan pengembangan sendiri dari jobsheet yang telah dibagikan guru. Misalnya dalam jobsheet mereka diminta merangkai rangkaian 3 LED (Light Emitting Diode) yang menyala bergantian kemudian peserta didik mengembangkannya dengan 7 atau 8 LED yang menyala bergantian.
Tinkercad dipakai sebagai media pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran Sistem Komputer. Peserta didik dapat melakukan praktek Bahasa pemrograman yang dipakai juga sama dengan arduino aslinya.
Sebelum merangkai, pengguna diharapkan mencari datasheet prosesor (terurama jenis arduino yang akan digunakan) dan juga komponen-komponen elektronika yang akan digunakan.
Hal ini akan meminimalisir pengguna membuat kesalahan dalam merangkai rangkaian arduino pada simulator. Simulator tinkercad ini dapat meminimalisir kesalahan saat merangkai dengan komponen arduino. Tinkercad sebagai media pembelajaran jarak jauh, peserta didik dapat melakukan.
1. Drill and practice
Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program menyediakan berbagai macam komponen elektrnika yang dapat digunakan oleh siwa untuk melakukan percobaan sesuai dengan jobsheet yang telah dibagikan guru.
2. Simulasi
Program multimedia dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan suatu rangkaian LED berkedip dimana pengguna seolah-olah merangkai langsung dengan komponen yang asli kemudian dapat menjalankannya. Peserta didik juga dapat melakukan trouble shooting jika ternyata
rangkaian yang mereka rangkai tidak berjalan seperti prinsip kerja yang diinginkan.
3. Percobaan atau eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
4. Permainan
Tentu saja bentuk permainan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran, dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang mempelajari suatu konsep.
Kendala keterbatasan waktu untuk memaparkan materi pada pembelajaran tatap muka dilakukan dengan pemberian materi berupa file yang mudah dipahami dan video interaktif baik di grup wa maupun googleclaassroom. Peserta didik juga dibebaskan untuk menggunakan literasi tambahan di buku-buku maupun internet (misalnya youtube). Sedangkan kendala kesulitan penyerapan materi saat pembelajaran diminimalisir dengan dilakukannya literasi peserta didik sebelum pembelajaran dilakukan dan konseling serta diskusi di grup wa.
Kendala PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) daring mengenai kuota internet diatasi dengan dana BOS dan subsidi kuota internet dari kemendikbud yang akan dikucurkan.
Kendala sinyal internet bagi peserta didik diatasi dengan diberi kebebasan menggunakan wifi sekolah bagi yang dekat rumahnya dan sebagai pejuang- pejuang sinyal bagi yang tinggalnya jauh dari sekolah. Dukungan orang tua dan peserta didik juga Kerjasama dengan guru dan sekolah menjadi hal penting untuk menciptakan keberlangsungan pembelajaran yang aman dan bermakna di masa covid 19.
penulis: Dwi Retno Nugraheni
SMK N 1 Pungging Mojokerto
drn1403@gmail.com