Jombang – Kartiyono, anggota DPRD Jombang yang memiliki pikiran kritis, ternyata memiliki latar belakang menarik sebelum terjun ke dunia politik. Sebagai seorang fotografer keliling dari kampung ke kampung, ia dekat dengan masyarakat wilayah Kecamatan Kabuh, Ploso, Plandaan, Kudu, dan Ngusikan. Pengalaman ini membuat namanya dikenal di tengah-tengah masyarakat.
“Dulu saya membuat studio kecil-kecilan dan menjadi fotografer keliling. Tapi ini yang membuat saya dekat dengan masyarakat,” katanya Kartiyono seperti dikutip Radarjombang.jawapos.com.
Anak ke-7 pasangan Miran dan Rasmi ini pindah ke Jombang setelah ditinggal orang tuanya meninggal dunia. ”Ayah meninggal saat saya usia 7 bulan. Saya ikut kakak perempuan pindah ke Kabuh,” bebernya.
Kartiyono yang lahir di Bojonegoro, 29 Juli 1971. Ia menyelesaikan pendidikan di SDN Sugihwaras 2 di Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, lulus 1984. Kemudian melanjutkan di SMPN Baureno Bojonegoro lulus 1987. Menginjak di bangku SMA ia pindah ke Jombang dan bersekolah di SMA PGRI Kabuh lulus 1990.
Panggilan Jiwa – Dedikasi Kartiyono untuk Masyarakat dan Negara
Bagi Kartiyono, menjadi anggota DPRD Jombang adalah panggilan jiwa yang dijalani dengan hati riang gembira. Dengan semangat yang tinggi, ia berkomitmen kuat untuk melawan korupsi dan selalu berfikir kritis. Kartiyono menyuarakan kepeduliannya terhadap nasib petani yang masih memprihatinkan, pelayanan kesehatan yang belum memadai, dan biaya pendidikan yang terlalu mahal.
“Jika belum berhasil memperjuangkan aspirasi rakyat secara maksimal, saya merasa punya beban moral, karena kan harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Makanya saya punya komitmen kuat anti korupsi dan selalu berfikir kritis,” kata dia.
Selama ini, dia memang dikenal sangat lantang menyuarakan anti korupsi. Karena menurutnya, korupsi adalah tindakan penghianatan kepada rakyat. Cepat atau lambat akan membuat sengsara rakyat. “Maka jadi pejabat tidak melakukan korupsi merupakan hal yang wajib,” imbuh bapak dua anak ini.
Semangat Anti Korupsi – Mengawal Kesejahteraan Rakyat
Kartiyono dikenal sebagai pejuang anti korupsi yang lantang. Baginya, korupsi adalah penghianatan terhadap rakyat dan akan berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Dalam pandangannya, jika penyelenggara negara dapat menahan diri dari korupsi, nasib petani bisa membaik, jaminan kesehatan menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat, dan biaya pendidikan menjadi lebih terjangkau.
Sejak reformasi bergulir dan PKB berdiri, Kartiyono mulai terjun di dunia politik, sekitar 1998. Ia sangat mengidolakan sang deklarator PKB KH Abdurrahman Wahid.
Baru tahun 2009, dia memutuskan untuk terjun dan mencalonkan diri menjadi anggota DPRD. Ini setelah ada dorongan kuat dari kader PKB dan masyarakat Kabuh. “Namun belum ditakdirkan terpilih menjadi anggota dewan. Pada Pemilu 2014 mencalonkan lagi dan Alhamdulillah terpilih dan dilantik kali pertama sebagai anggota DPRD Jombang,” ucapnya.
Pada periode pertama, ia dipercaya sebagai Ketua Fraksi PKB, anggota Komisi A, anggota Bapemperda, anggota Banggar, anggota Banmus dan anggota BK. “Periode kali ini posisi saya sebagai Wakil Ketua Fraksi, Sekretaris Komisi A, anggota Bapemperda dan Banggar,” terangnya.
Keluarga dan Komitmen – Kehidupan Seorang Anggota DPRD
Meski memiliki jadwal yang padat, Kartiyono tetap menyisihkan waktu untuk keluarganya. Ia merasa rekreasi yang paling indah adalah bersama keluarga di rumah. Kartiyono membanggakan keluarga sederhananya yang saling mendukung dan tidak memerlukan kemewahan.
Sebagai anggota DPRD, selain aktif di partai juga aktif di organisasi masyarakat yang lain. Saat ini, ia masih dipercaya sebagai Ketua Dewan Penasehat PAC Ansor Kecamatan Kabuh. Tak heran waktunya sangat padat. Meski begitu, dia masih bisa meluangkan waktu untuk Sukarni, istri tercinta yang dinikai 1991 silam. Serta kedua anaknya, Wiwit Kurniawati Nindy Sahputri dan Muhammad Zacky Rizal Kurniawan.
“Kami juga sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Bagi saya sebagai anggota dewan, rekreasi yang paling indah itu ya bersama keluarga,” tuturnya.
Kebersamaan dan Harapan – Jejak Kartiyono untuk Masyarakat
Kartiyono terus dekat dan terbuka dengan masyarakat serta memiliki relawan yang bagaikan keluarga. Baginya, berpolitik adalah ibadah yang dijalani dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab penuh. Dalam perannya sebagai wakil rakyat, Kartiyono berharap dapat membawa kemanfaatan, kemashlahatan, dan keberkahan bagi masyarakat dan keluarga.
Selama menjadi wakil rakyat, Kartiyono sangat dekat dan terbuka dengan masyarakat. Bahkan relawannya sudah seperti keluarga sendiri. Baginya, berpolitik bagian dari ibadah sehingga amanah yang harus dijalani dengan sungguh-sunggu, penuh rasa tanggungjawab.
“Agar mendatangkan kemanfaatan, kemaslahatan bagi masyarakat dan keberkahan bagi keluarga,” tandasnya.