Kuala Lumpur – Malaysia menerangi beberapa gedung pencakar langitnya dengan warna hijau, merah, putih, dan hitam untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina, ratusan di antaranya telah dibunuh oleh pasukan pertahanan Israel sejak ketegangan meningkat pekan lalu atas kemungkinan pengusiran di Yerusalem Timur.
Sejak Minggu (16/5/2020), Menara Kuala Lumpur, Menara Kuantan 188, dan Menara Alor Setar diterangi warna-warni bendera Palestina, disusul Jembatan Gantung Terengganu kemarin malam. Mereka akan terus menyala hingga akhir pekan ini.
“Mudah-mudahan, lampu-lampu tersebut akan membantu terus menumbuhkan semangat kita semua untuk secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina,” kata Khalizan Mahmud, perwakilan dari TI Properties Sdn Bhd pemilik Terengganu Drawbridge kepada pers kemarin Senin (17/5/2021).
Cahaya berwarna hijau, merah, putih, dan hitam
Objek wisata telah ditutup di tengah penutupan nasional ketiga di negara itu karena COVID-19. Menara Kuala Lumpur diterangi dengan warna bendera Palestina (hijau, merah, putih, dan hitam) sebagai tanda solidaritas dan dukungan untuk Palestina.
“Mari kita berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan mereka,” demikian pernyataan online dari manajemen Menara KL setinggi 421 meter kepada 29.000 pengikutnya.
Malaysia bergabung dengan Indonesia dan Brunei dalam mengeluarkan pernyataan pers, Minggu (16/5/2021). Ketiga negara mengutuk serangan oleh pasukan Israel terhadap Palestina. Serangan itu kemudian dibalas militan Hamas menyusul serangan Israel di Masjid Al-Aqsa yang melukai ratusan warga Palestina yang beribadah selama bulan suci Ramadhan. Ketegangan meningkat dan memicu pengusiran warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur.
“Kami mengutuk dalam istilah terkuat pelanggaran dan agresi terang-terangan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk wanita. dan anak-anak, “kata pernyataan itu.
Desak PBB untuk menjamin keselamatan
Malaysia ikut menyatakan keprihatinannya atas tindakan perluasan pemukiman ilegal, penghancuran, dan penyitaan bangunan milik Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
“Kami juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera bertindak dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk menjamin keselamatan dan perlindungan warga sipil Palestina di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina, mengingat komunitas internasional, dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya, memiliki tanggung jawab khusus untuk menyerukan penghentian semua kekerasan dan memenuhi kewajibannya untuk menegakkan perdamaian internasional,” begitu pernyataanaya
Pernyataan pers tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Sultan Brunei Haji Hassanal Bolkiah. Ia juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan mereka yang terjebak di wilayah pendudukan Palestina.