Samarinda – Dalam sebuah dialog yang disiarkan melalui kanal YouTube pribadinya, @aniesbaswedan, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menegaskan negara seharusnya tidak lagi diatur oleh para pelaku usaha.
Pada acara “Desak Anies” yang berlangsung Kamis (11/1/2024), Anies menyampaikan pandangannya terkait usaha yang merusak lingkungan, seperti tambang batu bara di Kalimantan. Menurutnya, pelaku usaha harus tunduk pada aturan yang mengutamakan ekologi dan pembangunan berkelanjutan.
“Problemnya, pemerintah sendiri tidak memprioritaskan ekologi, tidak memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sehingga mereka (pelaku usaha) ada keleluasaan di situ,” ujar Anies.
Anies menilai bahwa saatnya negara mengambil kendali terhadap para pelaku usaha, bukan sebaliknya. Dia menyoroti perlunya regulasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan menekankan bahwa negara harus mengatur para pelaku usaha.
Dalam memberikan contoh, Anies membandingkan kondisi saat ini dengan masa lalu di mana praktik perbudakan di dunia usaha dianggap normal sebelum adanya larangan karena kemanusiaan. Ia berharap agar kesadaran terhadap merusak lingkungan dapat diubah sebagaimana larangan terhadap perbudakan.
“Dulu berusaha dengan merusak lingkungan bisa dianggap normal, ke depan itu aib, itu dosa, dan itu harus berubah, itu yang ingin saya sampaikan,” ungkap Anies.
Anies menekankan perlunya pesan moral yang diwujudkan dalam bentuk regulasi untuk menciptakan perubahan yang nyata. Ia berharap dengan langkah ini, pemerintah dapat memimpin dalam mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.